Status Gunung Tangkuban Parahu Turun Jadi Level I Normal

21 Oktober 2019 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lansekap Gunung Tangkuban Parahu di Kawasan Bandung Utara. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Lansekap Gunung Tangkuban Parahu di Kawasan Bandung Utara. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Status Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Subang, Jawa Barat, turun dari level II atau waspada ke level I atau normal. Status diturunkan terhitung sejak Senin (21/10) pukul 09.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi visual maupun instrumen itu turun secara stabil pada beberapa hari ini maka statusnya mulai jam 09.00 WIB tadi turun dari status level II waspada menjadi level I normal," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Bandung, Kasbani, di kantornya, Kota Bandung.
Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada bulan Juli 2019. Objek wisata yang kerap dikunjungi masyarakat, terutama pada akhir pekan, itu pun harus ditutup.
Dengan perubahan ke status normal, Kasbani mengatakan, objek wisata dapat dibuka kembali untuk para wisatawan dan pedagang dapat membuka lapaknya. Namun, masyarakat tidak diperkenankan mendekati bibir kawah, apalagi masuk ke dalam kawah aktif.
Gunung Tangkuban Parahu. Foto: Shutter Stock
Dia meminta pedagang dan wisatawan di Gunung Tangkuban Parahu tetap memperhatikan langkah-langkah mitigasi. Serta, pemerintah daerah diimbau agar tetap berkoordinasi dengan Badan Geologi.
ADVERTISEMENT
"Masih tidak apa-apa ke atas, tidak apa-apa (berwisata). Boleh berdagang, tapi juga perlu tetap memperhatikan langkah-langkah mitigasi," ucap dia.
Hingga saat ini, Kasbani mengatakan, pihaknya terus mengamati ancaman erupsi freatik. Ia mengimbau masyarakat agar mewaspadai erupsi freatik atau pun adanya gas yang dapat terjadi tiba-tiba.
"Erupsi freatik tidak teramati, tetapi perlu diwaspadai ancaman peningkatan konsentrasi gas-gas yang dapat membahayakan keselamatan jiwa yang masih mungkin terjadi di sekitar kawah aktif saat ini," kata Kasbani.
"Sejauh ini bahaya gas beracun di daerah puncak atau pun di luar kawah itu relatif kecil ya, kecuali di dalam kawah," imbuhnya.