Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang, Supriyono, akhirnya minta maaf atas pernyataan soal pemakaman jenazah pasien COVID-19 seperti mengubur kirik atau anjing
ADVERTISEMENT
Dengan permintaan maaf ini, Badan Kehormatan (BK) DPRD Bantul tak jadi memberi sanksi kepada Supriyono.
"Anggota BK tadi sudah hadir dan bersama-sama menerima permohonan maaf sehingga BK sudah menerima karena ada klarifikasi dari yang bersangkutan. Proses ini berhenti dan BK sudah hadir," ujar Wakil Ketua DPRD Bantul, Subhan Nawawi, Selasa (23/2).
Subhan berharap Supriyono bisa menjadikan kasus ini sebagai pelajaran agar tak asal bicara di depan publik, apalagi sebagai seorang anggota DPRD dan pejabat publik.
"Kalau sudah ada kata maaf dan diterima, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran. Sudah minta maaf kan," jelasnya.
Dalam pertemuan dengan BK DPRD Bantul dan relawan pemakaman jenazah pasien COVID-19, Supriyono menegaskan percaya terhadap COVID-19 dan menyadari bahayanya.
ADVERTISEMENT
"Tadi sudah disampaikan. Salah satu pertanyaan, Pak Supriyono itu percaya tidak dengan COVID? Tadi dijawab, Ya sangat percaya. Kalau sudah sangat percaya artinya beliau sudah menyadari," ujar Subhan.
Supriyono bertemu dengan para relawan dan BK DPRD Bantul secara tertutup. Usai pertemuan, Ketua DPW Partai Bulan Bintang DIY itu langsung menyampaikan permohonan maaf.
Berikut permohonan maaf Supriyono:
Kami manusia biasa yang punya ketidaksadaran, ketidaktahuan, dan keterbatasan. Maka dari itu dalam penyampaian saya di Kulon Progo kemarin, yang ada statement sehingga menyakitkan teman-teman atau tidak menghargai teman-teman relawan dalam rangka penanganan COVID di Kabupaten Bantul dengan lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf kepada semua rekan-rekan FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) yang saat ini diwakili Pak Waljito selaku pimpinan di FPRB dan semua relawan baik di Kabupaten Bantul di desa maupun di provinsi.
ADVERTISEMENT
Atas permintaan maaf Supriyono ini, para relawan juga tak jadi melapor ke ranah hukum. Kasus pun berakhir dengan damai.
Pernyataan kontroversi soal pemakaman jenazah pasien COVID-19 layaknya mengubur anjing, disampaikan Supriyono saat menghadiri acara pernikahan di Kulon Progo. Pernyataan tersebut terekam dalam video berdurasi 30 detik yang akhirnya viral di media sosial.