Tarik-Menarik Demokrat dan PKS untuk Kursi Cawapres Prabowo

3 Agustus 2018 6:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto dan SBY usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan SBY usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sosok cawapres yang akan diusung untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019 masih terus digodok oleh partai koalisi Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini alotnya pembicaraan di tingkat koalisi diakibatkan tarik-tarikan antara Demokrat dan PKS. Demokrat mengincar kursi cawapres untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sedangkan, PKS masih berkukuh dengan hasil ijtima ulama yang merekomendasikan Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufrilah yang seharusnya mendampingi Prabowo.
"Ya memang tidak mudah mengatur ini kan, di satu sisi kita butuh kawan (Demokrat), sementara kawan itu ada yang dia inginkan, mengelola ini kan enggak mudah," ujar Ketua DPP PKS Nasir Jamil ketika dihubungi, Jumat (3/8).
Namun, Nasir mengingatkan agar hasil rekomendasi ijtima ulama dan tokoh-tokoh nasional tidak dipandang sebelah mata. Menurutnya, rekomendasi itu sudah melalui tahapan yang panjang dan matang. Selain itu, dukungan dari ratusan ulama dan tokoh nasional itu menjadi modal politik yang penting di 2019.
ADVERTISEMENT
"Tentu ini sebuah ikhtiar, artinya kan pertemuan (ijtima ulama) itu bukan yang simsalambim abrakadabra, bukan seperti orang yang main sulap," ungkapnya.
SBY saat disambut oleh PKS di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SBY saat disambut oleh PKS di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Sebelumnya, pertemuan demi pertemuan secara marathon yang melibat petinggi partai koalisi pendukung Prabowo rutin digelar. Terakhir, Kamis (2/8) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, tim kecil Partai Demokrat dan Gerindra menggelar pertemuan tertutup di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Tujuannya tidak lain adalah melobi Gerindra untuk menerima cawapres yang disodorkan Demokrat.
Dalam pertemuan tersebut, hadir anggota tim dari Demokrat; Sekjen Hinca Pandjaitan, Waketum Syarief Hasan, dan Sekretaris Majelis Tinggi Amir Syamsudin. Sementara, dari pihak Gerindra, hadir Sekjen Ahmad Muzani, Waketum Fadli Zon, dan Waketum Sugiono.
Ki-Ka: Salim Segaf, Prabowo Subianto, Sohibul Iman di gedung PKS. (Foto: dok. Mardani Ali Sera)
zoom-in-whitePerbesar
Ki-Ka: Salim Segaf, Prabowo Subianto, Sohibul Iman di gedung PKS. (Foto: dok. Mardani Ali Sera)
Sehari sebelumnya, Rabu (1/8) malam, Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen PKS Mustafa Kamal yang bertemu di kediaman Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Namun, pertemuan ini belum menghasilkan keputusan yang krusial, terlebih lagi terkait cawapres.
ADVERTISEMENT
"Nanti diputuskan yang terbaik satu nama ini kan ketemu terus, nanti dicari waktu lagi," kata Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria saat dihubungi terpisah.