Taufik Kurniawan Kritik Manuver Fahri Hamzah di Pengesahan Hak Angket

4 Mei 2017 14:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan saat sidang paripurna (Foto: Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan saat sidang paripurna (Foto: Puspa Perwitasari)
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ikut menyesalkan sikap dari sejawatnya sesama pimpinan di DPR, Fahri Hamzah, saat mengesahkan usulan hak angket paripurna di sidang paripurna penutupan sidang Jumat (28/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, sebagian fraksi termasuk PAN belum menyatakan pandangan soal penolakan usulan hak angket.
"Kalau misalnya ada yang menyayangkan kami pun ikut menyayangkan karena Fraksi PAN maupun yang lain kan belum juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat secara resmi," kata Taufik di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
"Saya juga merasa keberatan juga, menyayangkan juga karena baik fraksi saya dan Pak Agus (Hermanto) Demokrat juga belum diberi kesempatan sama sekali secara resmi, termasuk juga dari Fraksi PKS sendiri yang beda pandangan," lanjutnya.
Meski tak sependapat, namun Taufik menghargai pimpinan rapat saat itu, karena sudah ada etika yang mengatur. Etika yang ditaati termasuk tidak merebut palu dari tangan Fahri Hamzah saat rapat berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Sudahlah itu sebagai proses kita menghormati dari ketua rapat yang memimpin. Tapi pada prinsipnya, pimpinan lain konteksnya mendampingi ketua rapat, siapa pun yang memimpin ya gantian. Kita mendampingi satu dengan yang lain," ujarnya.
"Sehingga kalau dikatakan satu dengan yang lain sampai merebut palu kemudian harus mendorong-dorong itu bersikap kayak politikus yang kampungan," pungkasnya.
Terkait tindak lanjut hak angket, Taufik menilai saat ini proses yang harus ditempuh hanya tinggal mengirimkan perwakilan di pansus hak angket atau tidak.
"Proses dinamika yang sudah berjalam sekarang tinggal dinilai ke depan. Bagaimana sikap terakhir, bagaimana apakah akan dikirim anggotanya atau tidak dan perkembangan kekinian seperti apa," pungkasnya.
Baca juga:
ADVERTISEMENT