Telepon Erdogan, Jokowi Minta Penjelasan soal Konflik Qatar-Saudi

10 Juni 2017 17:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di acara LHP LKPP (Foto: Dok. Kris - Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di acara LHP LKPP (Foto: Dok. Kris - Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo ingin agar Indonesia terlibat aktif dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah antara Qatar dan Arab Saudi. Namun, Presiden menegaskan Indonesia tidak akan gegabah dalam mengambil langkah.
ADVERTISEMENT
Untuk mencari permasalahan sebenarnya, Jokowi mengaku telah menelepon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
"Saya telepon Presiden Erdogan, Turki, untuk masalah Qatar, tadi malam juga saya telepon Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar. Saya masih sebetulnya mencari peluang, problemnya sebetulnya apa sih kok sampai benturannya sangat kerasnya," ucap Presiden di sela-sela kunjungan kerja ke Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (10/6) seperti dikutip dari rilis Biro Pers Istana Kepresidenan.
Selain itu, Jokowi mengatakan akan menghubungi Pangeran Uni Emirat Arab untuk membicarakan masalah ini. Presiden ingin agar musabab konflik diketahui dari kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin Indonesia memiliki peran dalam menyelesaikan konflik Timur Tengah," katanya.
Indonesia, menurut Presiden Jokowi, merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan memiliki posisi netral dalam penyelesaian konflik.
Presiden mencontohkan bagaimana saat ini Indonesia bisa membuka konsulat kehormatan di Palestina setelah sekian puluh tahun belum bisa terlaksana.
"Alhamdulillah tahun kemarin kita sudah memiliki konsulat (kehormatan) di Palestina, ini perkembangan baik," tutup Presiden.