Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Kabar pelecehan seorang mahasiswi di Telkom University , sebuah universitas swasta di Bandung, oleh seniornya berinisial F ramai diperbincangkan di media sosial. Direktur Sekretariat Telkom University, Lia Yuldinawati, menuturkan pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan dilakukan untuk memastikan kebenaran dari dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Saat ini kami sedang selidiki pemberitaan yang sedang beredar terkait kronologi dan kebenaran kejadiannya seperti apa," kata Lia saat dikonfirmasi, Senin (30/12).
Lia menambahkan kasus tersebut melibatkan banyak pihak sehingga proses penyelidikannya mesti mendalam. Tujuannya, agar duduk perkaranya dapat diketahui dengan lengkap.
"Insyaallah kami akan segera sampaikan ke rekan-rekan media jika sudah memahami dengan jelas duduk perkaranya," lanjut dia.
Sementara itu, Kepala Departemen Hubungan Publik Telkom University , Daris Rohmansyah Maulana, mengaku baru mengetahui adanya kasus tersebut pada Sabtu (28/12). Dengan demikian, pihaknya belum dapat memastikan kebenaran maupun kronologi peristiwanya.
"Jadi memang beritanya baru kami terima sabtu kemarin. Jadi kami blm bisa konfirmasi untuk detail kebenaran dan cerita kasusnya seperti apa," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Daris menegaskan, akan bersikap terbuka dalam menangani perkara tersebut. Rencananya, pengkajian baru akan dilakukan hari ini.
"Rencananya akan kami kaji dulu dengan tim hari ini," tutur dia.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini terjadi sekitar November 2018, saat korban berstatus mahasiswi baru di Telkom University . Pelaku yang merupakan senior mendekati korban hingga akhirnya menyetubuhinya, tak hanya sekali.
"Korban sontak menolaknya tapi pelaku tetap mencium korban dan 'hubungan' tersebut terjadi," jelas Bahrul Bangsawan, dari United Voice yang mendampingi korban, dalam siaran persnya.
Ketika itu, Bahrul menuturkan, korban mengalami kondisi yang dinamakan tonic immobility atau reaksi biologis. Korban saat pelecehan seksual itu mengalami kelumpuhan sementara atas apa pun yang diterima oleh tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Bahrul mengatakan, korban belum berencana melaporkan perbuatan pelaku kepada polisi. Pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak kampus dan korban. Rencananya, bakal dilakukan audiensi yang dilakukan oleh pihak kampus hari ini.