Temuan Polisi saat Rekonstruksi Pembunuhan WN Taiwan: Berencana Lukai Orang Lain

13 Agustus 2020 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan WN Taiwan bernama Hsu Ming Hu (52) di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/8). Dalam rekonstruksi kasus tersebut, polisi menghadirkan pelaku utama, Sri Sadewa (37).
ADVERTISEMENT
Kanit 5 Resmob Polda Metro Jaya AKP Rulian Syauri mengatakan, dari rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut terungkap, pelaku juga berniat melukai orang lain. Namun, polisi masih mendalami sasaran target berikutnya dari pelaku.
Perintah melukai orang lain tersebut diberikan Sri Sadewa ke tangan kanannya bernama Supriatin (DPO).
Salah satu tersangka pembunuhan WN Taiwain di Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
“Tugas lain dalam tanda kutip untuk dapat diartikan untuk melukai orang lain. Cuma siapa sasaran selanjutnya akan kita dalami,” kata Rulian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Rulian menyebut, terdapat 4 adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi tersebut. Dari gelar tersebut, diketahui pelaku melakukan pertemuan dengan tangan kanannya di lokasi.
“Perencanaan pertama di rumah makan di wilayah Cikarang. kemudian yang kedua pertemuan pembunuhan di lokasi yang sama kemudian pertemuan perencanaan ketiga dilaksanakan di salah satu kantor tersangka. Kemudian perencanaan pembunuhan keempat dilaksanakan di salah pool truk,” ujar Rulian.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, warga negara Taiwan bernama Hsu Ming Hu (52) tewas dibunuh di kediamannya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 24 Juli 2020 lalu. Korban merupakan seorang pengusaha roti.
Pembunuhan itu ternyata didasari rasa sakit hati salah satu tersangka bernama Sri Sadewa (37). Sebab pelaku mengaku telah dihamili oleh korban, lalu dipaksa untuk menggugurkan kandungannya. Belum diketahui darimana pelaku mendapat uang Rp 150 juta untuk membayar pembunuh bayaran.