Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Timor Leste berhadapan dengan persoalan baru nan menyeramkan: serangan buaya laut. Dalam beberapa waktu terakhir, banyak warga yang telah menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Selama dua dekade terakhir, serangan buaya laut meningkat 20 kali lipat. Rata-rata satu orang per bulan jadi korban keganasan reptil tersebut.
Seorang yang pernah jadi korban, Mario Da Cruz, menceritakan pemandangan menyeramkan. Dengan mata kepalanya sendiri, Mario melihat sekumpulan buaya menyerang seorang anak kecil di sebelah timur Timor Leste hingga tewas.
"Saya sedang berjalan di tepi pantai, sekelompok buaya keluar dari air, saya panik dan mencoba berlari, salah satu dari mereka menggigit kaki saya," kata Mario, seperti dikutip dari AFP, Selasa (26/11).
"Seekor lainnya menyerang anak kecil yang langsung tewas di sana," sambung dia.
Sam Banks, ahli biologi asal Universitas Charles Darwin, Australia, membenarkan adanya lonjakan serangan buaya di Timor Leste.
ADVERTISEMENT
"Telah terjadi peningkatan cukup serius serangan buaya di Timor Leste dalam 10 tahun terakhir," kata Banks seperti dikutip dari AFP, Selasa (26/11).
Peneliti lainnya, dari Universitas Freiburg di Jerman Sebastian Brackhane, mengatakan serangan buaya risikonya 10 kali lebih fatal dibanding malaria. Selama bertahun-tahun Brackhane meneliti buaya di Timor Leste.
Berdasarkan penelitiannya, jumlah buaya asli di Timor Leste relatif kecil. Ia menduga faktor seperti manusia yang merusak habitat membuat buaya menampakkan diri di tempat-tempat yang tak pernah diduga.
"Kami berpikir bahwa ada peningkatan jumlah buaya air asin sebagai faktor utama," jelas Brackhane.
"Masalahnya tidak terbatas di Timor Leste, pulau lainnya seperti di Solomon Islands dan Andaman serta beberapa perairan di Indonesia menunjukkan peningkatan serangan buaya terhadap manusia," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Timor Leste percaya bahwa buaya-buaya ganas tersebut datang dari negara tetangga, salah satunya dari Australia.
Banks membenarkan dugaan itu. Ia mengatakan, upaya konservasi telah membuat populasi buaya di Australia meningkat.
Sayangnya, peningkatan populasi membuat buaya-buaya Australia berebut sumber daya. Yang kalah persaingan pun memilih berenang lebih jauh sampai ke Australia.
Sementara itu, pakar alam Pemerintah Daerah Australia Utara, Yusuke Fukuda, menyebut buaya-buaya tidak cuma dari negaranya, tapi juga datang dari Papua Nugini, Indonesia, dan Malaysia.