Timses: Isu Hoaks Jokowi PKI Sudah Sampai ke Anak-anak

23 November 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi PDIP Zuhairi Misrawi. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi PDIP Zuhairi Misrawi. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo geram karena kerap diserang dengan hoaks PKI. Sambil becanda, Jokowi menyebut ingin menabok orang yang menyebarkan isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP sekaligus Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Zuhairi Misrawi, menilai kekesalan Jokowi karena kerap diserang hoaks soal PKI adalah hal yang wajar. Menurutnya, tuduhan tersebut sudah masuk dalam kategori mengkhawatirkan.
"Pak Jokowi sebagai pribadi ya, manusia, kalau difitnah akan merespons. Jadi pesannya, ya akhirilah pesan-pesan Pak Jokowi sebagai PKI," ujar Zuhairi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/11).
Berdasarkan hasil survei, mereka menemukan sebanyak 9 persen masyarakat masih percaya Jokowi adalah seorang PKI. Terlebih, isu tersebut juga sudah sampai kepada anak-anak.
"9 persen surveinya yang menganggap Pak Jokowi PKI. Bahkan, saya di lapangan (melihat) itu anak-anak kecil yang sumbernya dari ceramah-ceramah pengajian yang terus menyuarakan itu. Artinya bahwa fitnah Pak Jokowi PKI itu sudah ada di garis merah," jelas Zuhairi.
Sejumlah anak bermain di Taman Baca Kolong fly over Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anak bermain di Taman Baca Kolong fly over Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Tak hanya itu, Zuhairi mengungkapkan hoaks Jokowi sebagai PKI juga sudah masuk hingga ke sekolah-sekolah.
ADVERTISEMENT
"Ya sekolah-sekolah, TK bahkan. Guru anak saya kan ada juga yang bercerita soal itu. Jadi jangan dianggap soal taboknya, fitnahnya itu sudah keterlaluan," kata Zuhairi.
Zuhairi juga mengakui fitnah soal PKI kepada Jokowi sudah berlangsung cukup lama, tepatnya saat ia maju di pilkada.
"Sejak lama, saya kira sejak pilkada fenomena itu. Terus masuk disusupi dengan video meme-meme ke masyarakat, jadi fitnahnya sudah keterlaluan," tutur Zuhairi.
Pihaknya mengaku tidak khawatir apabila Jokowi dicap represif karena menggunakan diksi 'tabok' untuk mengungkapkan kekesalannya.
"Pak Jokowi tidak punya dalam rekam jejaknya represif. Orangnya sangat santun, mencintai rakyatnya. Artinya kalau sampai begitu Pak Jokowi sangat terganggu dengan fitnah itu," tutupnya.
Presiden Joko Widodo di acara penyerahan sertifikat di Gedung Sesat Agung (Nuwo Balak), Lampung Tengah. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di acara penyerahan sertifikat di Gedung Sesat Agung (Nuwo Balak), Lampung Tengah. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Jokowi sebelumnya mengungkapkan kekesalannya atas hoaks PKI yang menyerangnya. Ia tampak geram dengan beredarnya foto hoaks yang menampilkan dirinya dengan tokoh PKI DN. Aidit yang tengah berpidato di tahun 1955.
ADVERTISEMENT
"Lahir saja belum, astaghfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya," kata Jokowi saat berpidato dalam rangka penyerahan sertifikat kepada masyarakat di Lapangan Tennis Indoor Pemda Lampung Tengah, Jumat (23/11).
"Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," tambahnya.