Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat bisa menghadapi musim hujan dengan persiapan yang baik. Sebab tak menutup kemungkinan bencana banjir atau longsor dapat terjadi.
“Dengan diprediksinya musim hujan ini sudah akan dimulai November, dan puncaknya Januari-Februari, tentunya kami memohon agar seluruh pihak mewaspadai dan bersiap agar tidak terjadi gangguan atau bencana selama musim itu,” ungkap Dwikorita di kantor BMKG , Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
Berikut tips menghadapi musim hujan dari BMKG:
1. Bersihkan Gorong-gorong
Saat musim kemarau, tak menutup kemungkinan gorong-gorong di sekitar rumah dipadati sampah. Padahal saat musim hujan sampah itu bisa menjadi pemicu banjir.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau warga membersihkan gorong-gorong di sekitar rumahnya. Jika tidak, air hujan yang tak tertampung di gorong-gorong bisa meluap ke rumah warga.
ADVERTISEMENT
“Gorong-gorong terutama, jadi jangan sampai terjadi banjir hanya karena gorong-gorong yang tersumbat sampah,” ungkap Dwikorita.
2. Pangkas Dahan Pohon
Fenomena angin kencang sering terjadi saat musim hujan. Tak ayal, terjadi peristiwa pohon tumbang yang tak jarang menimbulkan korban.
BMKG mengimbau mulai saat ini masyarakat memangkas dahan-dahan pohon untuk mengurangi beban saat diterpa angin.
“Jika terdapat pohon rimbun dan rapuh, agar segera dipangkas agar tidak terlalu berat sehingga mudah jatuh karena angin,” ujarnya.
3. Pastikan Atap Rumah Kokoh
Selain lingkungan, keadaan rumah juga perlu diperhatikan, terutama bagian atap. Dwikorita mengimbau masyarakat memperkokoh atap dalam keadaan kokoh.
Hal tersebut, kata dia, untuk menghindari dampak dari angin kencang. “Perlu memperkuat atap rumah yang rapuh. Agar tidak malah terlepas karena angin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
4. Waspadai Baliho Berbahan Berat
Baliho bisa menjadi ancaman bagi pengguna jalan saat hujan disertai angin terjadi. Keberadaan baliho-baliho besar di simpang atau tepi jalan sebaiknya mulai dipetakan.
“Baliho-baliho yang berat, ini perlu perlu diwaspadai” kata Dwikorita.
Harapannya, saat hujan disertai angin, masyarakat tidak salah memilih tempat berhenti atau berlindung.
5. Hati-hati Demam Berdarah
Keberadaan genangan air kerap ditemui saat musim hujan. BMKG meminta masyarakat tak membiarkan genangan tersebut. Ditakutkan, genangan itu menjadi tempat nyamuk demam berdarah berkembang biak.
“Juga demi aspek kesehatan. Perlu diawaspadai juga penyakit-penyakit terkait dengan kelembaban udara antara lain demam berdarah dan malaria,” kata Dwikorita.
6. Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Potensi Longsor dan Banjir
Tanah longsor dan banjir selalu menjadi ancaman saat musim hujan. Masyarakat yang berada di lokasi yang berpotensi longsor dan banjir diminta meningkatkan kewaspadaan setiap hujan turun.
ADVERTISEMENT
“Wilayah-wilayah lereng gunung, atau kemiringan lebih 20 derajat, itu adalah wilayah yang perlu diwaspadai, rentan terjadinya longsor. Kalau banjir bandang biasanya perlu diwaspadai di zona di kaki pegunungan, dan biasanya itu wilayah bantaran banjir,” ujarnya.
7. Manfaatkan Hujan untuk Menyiapkan Cadangan Air
Selain antisipasi bencana, ada tips lain yang diberikan BMKG. Masyarakat diimbau memanfaatkan musim hujan untuk menyiapkan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau setelahnya.
Langkah ini utamanya diperlukan bagi para penggarap lahan atau pun petani. Pencadangan air itu bisa dilakukan dengan menyediakan waduk penampungan, atau cara lainnya.
“Mohon agar disiapkan juga penyiapan untuk memanfaatkan agar hujan ini seoptimal mungkin perespannya untuk di lahan-lahan yang datar. Tapi jangan di lahan miring. Karena di lahan miring, resapan air hujan ini justru akan mendorong terjadinya longsor,” pesan Dwikorita.
ADVERTISEMENT
BMKG berharap langkah tersebut membantu masyarakat mendapatkan cadangan air setelah musim hujan berlalu. Sebab, di musim kemarau, air tentu menjadi sesuatu sangat dibutuhkan.