Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Tol Brexit Hanya Dibuka Satu Arah saat Mudik
8 Juni 2017 11:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan rekayasa lalu lintas di jalur mudik Brexit (Brebes Exit) dengan sistem one way (satu jalur). Brexit merupakan titik kepadatan kendaraan mudik tahun 2016 yang telah merenggut beberapa korban jiwa.
ADVERTISEMENT
"Di sana itu satu arah (one way), tidak two way. Semua ke timur. Nanti saatnya balik baru dari timur ke barat," ujar Dirjen Hubdat, Pudji Hartanto Iskandar, di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/6).
Kini untuk mudik tahun 2017, pengoperasionalan Tol Pantura telah sampai Gringsing. Ini nantinya akan membantu proses perjalanan pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Pembangunan jalan tol yang pantura itu luar biasa. Kalau tahun lalu hanya sampai di Brexit, tahun ini diperkirakan yang beroperasi saja sudah sampai di Weleri sampai Semarang. Itu sebetulnya nanti banyak membantu," imbuh Pudji.
Menghindari kecelakaan lalu lintas dan penguraian kemacetan, selama memasuki wilayah Brexit, pemudik diimbau untuk mengendarai kendaraannya dengan kecepatan 40 km/ jam. "Kecepatan maksimal 40 km/jam saja ya, harus hati-hati," terang Pudji.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Upaya Pemerintah Cegah Kemacetan saat Mudik ]
Sepanjang jalur Pantura telah dipersiapkan rest area yang cukup banyak. Di setiap rest area terdapat klinik kesehatan, pom bensin, dan montir yang dapat dimanfaatkan oleh para pemudik.
"Perbanyak rest area, di rest area ini secara komprehensif ada yang namanya kesehatan, ada BBM, ada montir. Kapolri kemarin mengungkapkan kalau belum ada montir, harus. Jadi ada yang disiapkan untuk ada montir, kendaraan yang mogok, bisa masuk ke sana," terang Pudji.
Pudji juga menjelaskan pihaknya akan memasang nomor-nomor telepon penting bagi pengguna jalan di setiap pos-pos. "Adanya nomor-nomor (telepon) cantik (penting) di pos-pos itu. Itu perintah Kapolri dan menteri. Agar bisa jemput bola. Misalnya saya macet di KM sekian tolong datangkan bengkel," pungkas Pudji.
ADVERTISEMENT