Kemenhub Temukan Banyak Alat Penunjang Mudik yang Belum Bisa Dipakai

8 Juni 2017 11:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Persiapan Pemantau Mudik (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Pemantau Mudik (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melaksanakan apel persiapan perlengkapan mudik tahun 2017. Tujuan apel kali ini untuk melihat kesiapan semua aspek operasional perlengkapan penunjang mudik.
ADVERTISEMENT
"Pagi ini saya sengaja menjadwalkan untuk melakukan apel daripada kesiapan peralatan dan perlengkapan mudik yang ada di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, hanya untuk yang darat," ujar Dirjen Perhubungan Darat, Pudji Hartanto, di Monumen Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (8/6).
Selain melihat kesiapan perlengkapan penunjang mudik, juga dilihat performa kesiapan petugas perhubungan darat yang akan mengoperasikan perlengkapan penunjang mudik
"Kemudian ada operator yang melaksanakan fungsi alatnya atau, manusianya bisa atau tidak mengoperasikannya itu, mampu apa tidak?," imbuh Pudji.
Persiapan Pemantau Mudik (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Pemantau Mudik (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pada mudik tahun 2017 kali ini, Ditjen Hubdat telah menyiapkan alat-alat dan perlengkapan penunjang mudik. Semisal, alat informasi penunjuk (Variable Message Sign/VMS), mobil pemadam kebakaran, mobil komando dari Ditjen Hubdat, drone untuk melihat kondisi jalanan dan kemacetan, perlengkapan portable rambu lalu lintas, dan mobil ram check kendaraan mudik, dan mobil derek.
ADVERTISEMENT
"Semuanya akan disebar ke lapangan ke semua titik jalur pantura dan selatan," jelas Pudji.
Ketika Pudji melakukan pengamatan perlengkapan penunjang mudik tersebut, terdapat beberapa alat dan operator yang masih menemui kendala. Seperti VMS yang masih terkendala jaringan, alat penggergaji pohon ada yang tidak bisa dinyalakan, dan operator petugas yang gagal menggunakan alat-alat penunjang mudik tersebut.
"Dari saya lihat ada beberapa peralatan yang mungkin pada saat nanti harus benar, tapi ada kendala, seperti yang menggunakan jaringan signal salah satunya VMS itu. Begitu saya minta mengubah isi informasi pesan, ternyata tidak bisa karena alasan sinyalnya tidak bagus. Ada juga alat gergaji ternyata tadi kita temui ada satu alat yang tidak berfungsi tidak hidup. Mungkin tidak ada bensinnya, mungkin tidak bisa di-operate alatnya," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Nah ternyata ada juga manusianya tadi grogi, motor saja tadi yang ngendarai sudah badannya gemuk malah enggak bisa ngehidupin. Motornya enggak hidup-hidup, jangan grogi besok," terang Pudji.
Persiapan Pemantau Mudik (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Pemantau Mudik (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selanjutnya, Ditjen Hubdat akan terus melakukan apel sebelum H-10 lebaran terkait kesiapan perlengkapan penunjang mudik. Pudji pun berharap berbagai pihak yang bertanggung jawab untuk bisa segera memperbaiki alat-alat tersebut.
"Saya akan lihat seminggu lagi nanti, sebelum H-10 item-item tertentu akan saya cek lagi. Jadi sudah harus siap semua diperbaiki," pungkas Pudji.