TPN Ganjar-Mahfud: Terlalu Dini Selamati Paslon 02, Kita Tunggu Rekap Manual KPU

15 Februari 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus Muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro preskon persiapan HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politikus Muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro preskon persiapan HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro, menyebut terlalu dini mengucapkan selamat kepada paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini paslon 02 unggul dalam perolehan suara masih berdasarkan hitung cepat (quick count) di lembaga-lembaga survei.
“Kalau kita mau ucapkan selamat masih terlalu dini. Dan, hari ini kita masih bicara quick count. Kalau kita bicara quick count itu hitung cepat, maka kami masih menunggu hasil rekapitulasi manual,” kata Aryo Seno kepada wartawan, Kamis (15/2).
Rekap manual KPU akan diketahui bulan Maret nanti.
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo usai memberikan keterangan pers di Rumah Pemenangan TPN, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Aryo Seno mengatakan, TPN Ganjar-Mahfud juga melakukan hitung cepat internal. Ia menyebut, hasil hitung cepat mereka berbeda dengan quick count lembaga-lembaga survei.
Dia mengingatkan, dugaan kecurangan Pilpres 2024 di banyak tempat sedang dibahas di media sosial, salah satunya adalah surat suara yang sudah tercoblos.
Politikus muda PDIP itu menuturkan, TPN Ganjar-Mahfud sedang mengumpulkan dan mengobservasi temuan lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kita masih optimistis. Ini tidak hanya masalah menang kalah saja, kalau menang kalah secara elektoral mudah saja bagi PDI Perjuangan dukung Presiden Jokowi untuk periode tiga. Tapi hari ini PDI Perjuangan memilih untuk memperjuangkan demokrasi, bukan hanya menang kalah,” lanjutnya.
Aryo menekankan, yang menjadi permasalahan saat ini bukanlah mengenai elektoral saja. Namun, saat kampus dan mahasiswa bergerak, budayawan juga bergerak serta tokoh agama bersuara.
“Ini menunjukkan ada something wrong. Kalau Pak Prabowo mengusung keberlanjutan, apakah hal-hal yang dikritik dari para budayawan, akademisi dan para guru besar akan dilanjutkan?” pungkasnya.
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa