Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Tukin Dosen dan KIP Tak Terpengaruh Efisiensi Anggaran dan Reshuffle
19 Februari 2025 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Fauzan menegaskan efisiensi ABPN dan APBD tak akan berpengaruh ke program ini. Termasuk terhadap hak dosen dan mahasiswa, seperti tunjangan kinerja (Tukin) dosen dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
ADVERTISEMENT
“Sudah menjelaskan bahwa efisiensi itu, tidak akan menyasar pada hak mahasiswa. Termasuk juga dosen. Saya kira itu sudah tegas. Jadi, KIP bagaimana? lanjut. Kemudian beasiswa bagaimana? Lanjut. Tukin bagaimana? Lanjut,” kata Fauzan kepada wartawan di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (18/2).
Sebelum lengser, Satryo sempat menyebut anggaran Rp 2,5 T untuk tukin dosen belum masuk ke Pagu Anggaran 2025 setelah efisiensi. Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani disebutnya sudah menyetujui anggaran tukin yang sudah tak cair pada 2020-2024.
Fauzan melanjutkan, program-program yang akan dikenakan efisiensi adalah perjalanan dinas. Tidak perlu lagi ada rombongan banyak orang untuk studi banding atau merisetkan sesuatu.
“Yang diefisiensi itu adalah program-program yang dianggap itu aksesoris. Gitu. Jadi perjalanan dinas, jangan boros-boros,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Umpamanya ada kunjungan, umpamanya. Biasanya lima orang jadi dua orang saja. Akhirnya kan begitu. Itu efisiensi,” tambahnya.
Di sisi lain, apakah reshuffle dari Satryo Brodjonegoro ke Brian Yuliarto tak akan berpengaruh juga ke program?
“Tidak ada. Program yang sudah dirancang Pak Satryo akan dilanjutkan,” imbuh dia.
Alasan Satryo Mengundurkan Diri
Sebelumnya, Satryo mengungkapkan alasan dirinya digantikan (reshuffle) oleh Guru Besar ITB Prof Brian Yuliarto. Dia mengatakan, karena ada ketidaksesuaian dengan harapan dari pemerintah.
“Alasan utamanya karena saya sudah bekerja keras selama 4 bulan ini. Namun karena mungkin tidak sesuai dengan harapan dari pemerintah, Ya saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” tutur Satryo di lokasi yang sama.
Dia menegaskan sudah legawa dengan mundurnya dari jabatan menteri. Sebab selama ini, dia meyakini sudah bekerja secara maksimal.
ADVERTISEMENT
“Harus legawa kerja itu, kerja baik, maksimal sudah, tidak ada pamrih. Tulus saya kerja. Kalau tidak cocok ya saya mundur saja lebih baik,” pungkasnya.