UMY Bikin Layanan Konselor Sampai Malam, Cegah Mahasiswa Kecanduan Judol

22 November 2024 15:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi judi slot. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi judi slot. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan hampir 1 juta pelajar yang didominasi mahasiswa terlibat judi online (judol).
ADVERTISEMENT
Persoalan mahasiswa terjerat judol ini juga jadi perhatian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Wakil Rektor UMY Bidang Akademik, Sukamta, menjelaskan kampusnya menyediakan konselor untuk membantu sejumlah permasalahan mahasiswa termasuk yang kecanduan judi online.
"Kami serius memfasilitasi itu di bawah lembaga pengembangan bakat dan minat mahasiswa atau kami sebut lembaga namanya LPKA, ya. Nah, ini kami sediakan konselor, psikolog, dan kami ada ruangan memang khusus untuk bisa curhat secara pribadi," kata Sukamta ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Jumat (22/11).
Konselor dijamin bisa menjaga privasi mahasiswa yang curhat, sehingga mahasiswa bisa mengungkapkan apa pun permasalahannya.
"Dengan begitu maka kemudian solusinya akan lebih mudah ditemukan. Dan mereka rata-rata merasa terbantu ya, hasilnya terbukti ya, merasa terbantu dengan adanya layanan konsultasi psikologi tadi itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Setiap tahun jumlah konselor selalu ditambah karena mahasiswa yang mengakses layanan ini makin banyak. Dalam setahun terakhir ada 1.100 mahasiswa yang mengakses baik dari sebelumnya yang hanya ratusan.
Dari jumlah tersebut yang mengalami masalah judol di bawah 10 persen. Tapi ini tetap jadi perhatian.
"Jadi ada yang judol, ada yang putus pacar, orang tua broken home, pinjaman online, termasuk di dalamnya. Dan sudah ada beberapa korban juga akibat judi online. Persentase judi online belum begitu banyak mungkin di bawah 10 persen," katanya.
Sukamta mengatakan, kampus tak boleh lari dan tutup mata dengan permasalahan yang dialami mahasiswanya.
"Justru kita harus menyediakan fasilitas untuk menyelesaikan itu. Kita enggak lari dari problem. Itu fakta, gitu. Nah, kalau kita lari mereka nanti cari pelarian, kan. Bisa bunuh diri, bisa macam-macam. Nah, makanya kita fasilitasi silakan yang punya masalah datang, kami jamin privasimu, begitu kan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Layanan Konselor ini dibuka sampai malam pukul 21.00 WIB. Ini juga dipilih agar mahasiswa tak malu ketika hendak mengakses konselor.
"Artinya, kalau mereka siang takut diketahui oleh teman-temannya, dia bisa datang Maghrib menjelang malam. Nah, tapi maksimum jam 9 karena kami juga harus menjaga keamanan keselamatan mereka ketika pulang dari kampus," katanya.
Program ini diklaim lebih banyak keberhasilannya dari pada kegagalan. Orang tua pun boleh ikut mendampingi saat konsultasi.
"Intinya, kita kembalikan lah mentalnya itu ke mental petarung," pungkasnya.