Vaksin Expired di Kudus: Ganjar Bantah Terlambat Kirim, Bupati Sudah Diingatkan

8 November 2021 18:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Intan Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Intan Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah bahwa vaksin kedaluwarsa yang ada di Kudus karena terlambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke daerah.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, setiap vaksin dikirim dari pusat, vaksin itu paling lama berada di gudang obat milik Pemprov Jateng selama dua hari.
"Kemarin ada yang bilang, katanya kelamaan di provinsi. Tidak. Di provinsi itu paling hanya sehari atau dua paling lama dua hari. Begitu datang, kami minta hari itu segera diambil," kata Ganjar usai memimpin rapat penanganan COVID-19 di kantornya di Semarang, Senin (8/11).
Ia menyebut, vaksin yang dikirimkan ke Kudus itu memang sudah mendekati tanggal kedaluwarsa. Tak hanya Kudus, lanjut Ganjar, Purbalingga juga sempat menerima vaksin limpahan dari Tangerang yang hanya tinggal beberapa hari saja sudah kedaluwarsa.
"Memang dari sananya sudah mendekati expired. Kasus Purbalingga contohnya, mereka dapat langsung dari Kemenkes tapi mendekati expired. Tapi mereka sanggup menyelesaikan sebelum expired, jadi bagus itu," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari kasus ini, politisi PDIP itu pun terus mengingatkan kepada bupati/wali kota terkait masa kedaluwarsa vaksin. Ia meminta jangan ada lagi vaksin yang sampai kedaluwarsa dan tidak terpakai.
"Kita ingatkan terus, tiap minggu kita ingatkan. Awas, ya, sekian vaksin akan expired tanggal sekian. Segera disuntikkan, yang tidak sanggup angkat tangan agar kita pindahkan ke daerah lain," tegas Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dari Kemenkes terkait status vaksin kedaluwarsa ini.
"(Vaksin) tetap disimpan dalam suhu standar, sambil nanti akan ada supervisi dan dilakukan uji-uji karena sebenarnya ada ketentuan yang masih memungkinkan untuk dipakai sampai 6 bulan berikutnya," kata dia.
Bupati Kudus Hartopo saat tinjau penanganan corona. Foto: kumparan
Sebanyak 4 ribu dosis vaksin AstraZeneca di Kabupaten Kudus dinyatakan kedaluwarsa pada 31 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
"Jadi gini, tanggal 1 Oktober dikirim dari Kemenkes 50 ribu dosis, tanggal 2 sampai di Pemprov. Tapi tanggal 12 baru dikirim ke Kudus. Artinya lama di provinsi, di sana sekitar 11 hari," kata kata Bupati Kudus, Hartopo, pada 4 November lalu.