Viral Bule Duduki Tempat Sesajen di Bali, Desa Adat Gelar Upacara Pembersihan

25 Juni 2020 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenis Sesajen di tempat Peribadatan Bali, Rabu (10/10/2018). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jenis Sesajen di tempat Peribadatan Bali, Rabu (10/10/2018). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Video seorang perempuan bule duduk di bale piasan atau tempat sesajen upacara keagamaan, beredar di media sosial. Video tersebut diduga diambil di areal Pura Gede Batugaus, Pantai Mengening, Desa Cemagi, Kabupaten, Badung, Bali, Selasa (23/6) lalu.
ADVERTISEMENT
Perbekel atau Kepala Desa Cemagi, Ketut Wirata, mengaku mengetahui aksi wisatawan asing yang tampak mengenakan pakaian pink tersebut dari media sosial. Dia belum menemukan identitas perempuan tersebut.
Menurut Wirata, perempuan bule itu bisa saja tidak mengetahui areal yang diduduki merupakan tempat suci. Dia turut menyayangkan warganet yang tidak menegur dan malah merekam hingga menjadi viral.
"Sebenarnya kan (bisa) dia bilang, bukan begitu caranya untuk dikasih tahu dia tidak boleh duduk di sana. Dia justru videokan, viralkan. Iya tegurlah. Namanya orang tidak tahu. Kalau kita diamkan berarti tidak ada yang salah," kata Wirata saat dihubungi, Kamis (25/6).
Wirata tak mau buru-buru menyalahkan wisatawan tersebut dan membawa masalah ini ke ranah hukum. Dia mengaku akan mengintrospeksi diri dan tim penjaga pantai agar kejadian sama tak terulang kembali.
ADVERTISEMENT
"Kita introspeksi diri dulu dari pihak adat dan pura. Entah bagaimana, tapi kita sampaikan sih ke kepolisian sudah. Dari pihak kepolisian kan wajar namanya belum ada laporan kan tidak berani tidak lanjut apalagi menyangkut orang asing, kan," kata Wirata.
Seorang umat Hindu sedang membawa sesaji pada upacara Tawur Agung Kesanga 2019 di Pura Aditya Jaya, Jakarta. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Selain itu, pihak desa adat juga berencana menggelar upacara pembersihan di areal pura. Menurut Wirata, kesucian area pura ternoda jika ada manusia duduk sembarangan.
"Orang bicara leteh (noda kotoran). Yang penting kita nanti kita introspeksi diri, kita laksanakan upacara pembersihan kembali. Kita introspeksi diri mungkin kita lebih hati-hati ke depan untuk ada jaga setiap hari. Kadang-kadang orang tidak tahu dikira kan tempat yang aneh ya masuk, namanya orang nggak tahu kan ingin tahu," kata dia.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.