Viral Video Mahasiswa Baru Unhas Diusir Dosen karena Mengaku Nonbiner

20 Agustus 2022 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi gender. Foto: Luisella Sem/EyeEm/Gety Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gender. Foto: Luisella Sem/EyeEm/Gety Images
ADVERTISEMENT
Beredar video memperlihatkan mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, diusir dosen saat pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB), karena menyatakan dirinya sebagai Non Binary atau Nonbiner. Rekaman tersebut tersebar luas dan viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Non Binary atau Genderqueer adalah istilah identitas gender yang tidak merujuk secara spesifik pada salah satu gender seperti perempuan maupun laki-laki. Nonbiner dapat berada di antara ataupun di luar dua gender tersebut. Dalam konteks ini, identitas gender merujuk pada persepsi internal seseorang.
Dalam rekaman yang diterima kumparan, terlihat mahasiswa baru tersebut menceritakan apa yang dialaminya saat mengikuti PKKMB. Ia awalnya kedapatan menyalakan kipas angin kecil yang dibawa. Maba itu kemudian diminta maju ke depan oleh sang dosen yang memberikan pengarahan.
Saat berjalan, mahasiswa yang diketahui bernama M Nabil Arif itu ditegur karena disebut berjalan secara gemulai. Tidak sampai di situ, di depan juga ia langsung diinterogasi. Kedua dosen itu mempertanyakan status jenis kelamin mahasiswa tersebut di KTP nya.
ADVERTISEMENT
“Kau juga yang pertama dikasih keluar karena Undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan. Harus ada pilihan. Di KTP mu apa, di KTP mu?,” kata dosen perempuan itu.
Kemudian dosen laki-laki yang diketahui menjabat sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Hukum Unhas, Dr Muh Hasrul, juga memberi pertanyaan yang sama ke maba tersebut.
“Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa apa, laki-laki atau perempuan?" tanya pria yang akrab disapa Lulu itu.
Ia pun menjawab bahwa status kelaminnya di KTP dan kartu mahasiswa, adalah laki-laki. Kemudian, ia kembali ditanya keinginannya, apakah mau menjadi laki-laki atau wanita.
"Kau mau sekali jadi perempuan atau laki-laki ?," tanya Lulu lagi. Pertanyaan itu kembali dijawab oleh mahasiswa baru itu, bahwa dia tidak ingin menjadi keduanya.
ADVERTISEMENT
"Tidak keduanya. Di tengah-tengah. Makanya gender netral pak," jawab Maba itu dengan lugas.
Mendengar jawaban tersebut, Muh Hasrul langsung meminta panitia untuk mengusir mahasiswa baru tersebut ke luar ruangan. Alasannya, karena FH Unhas tak menerima mahasiswa bergender netral.

Kedua Pihak Sepakat Damai

Terkait video viral itu, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa mengaku telah mempertemukan semua pihak, termasuk mahasiswa baru itu. Dalam kesempatan tersebut, mereka sama-sama minta maaf dan mengakui kesalahan masing-masing.
"Tadi sudah ada pertemuan dengan semua pihak dan sudah selesai, saling minta maaf dan move on untuk lebih positif meniti masa depan," kata Prof Jamaluddin kepada kumparan, Sabtu (20/8).
Ia berharap agar permasalahan ini tak diperpanjang. Karena tak baik untuk buat bangsa dan khususnya dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak perlu perpanjang yang beginian. Tidak produktif buat bangsa. Tapi, ini jadi pembelajaran untuk semua," tandasnya.