Wagub DKI: Perlu Waktu dan Biaya Tak Sedikit Tangani Banjir Rob di Pulau Pari

23 September 2022 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Pari yang menawan dengan laut yang jernih dan pasir putih Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Pari yang menawan dengan laut yang jernih dan pasir putih Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim yang kini sedang terjadi sangat dirasakan jelas oleh sejumlah orang yang tinggal di wilayah tertentu. Salah satu efeknya adalah banjir rob yang terjadi di Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Desember 2021 lalu, sebanyak 6 titik di Kelurahan Pulau Pari menerima imbas dari banjir rob tersebut. Ketinggian air laut pada saat itu bisa mencapai 50 hingga 1,3 meter. Kondisi ini bisa terjadi dari pagi hingga siang hari.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan perubahan iklim membuat cuaca tak menentu sehingga mengakibatkan fenomena alam seperti banjir rob. Ia menyebut, Pemprov DKI sudah melakukan sejumlah antisipasi seperti membuat tanggul.
"Mengenai banjir rob, itu yang sering terjadi di daerah pesisir, terutama di Jakarta Utara. Memang pilihannya tidak lain selain membuat tanggul. Juga di Kepulauan Seribu ya," ujar Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jumat (23/9).
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Foto: Fadlan/kumparan
Ia mengatakan, butuh waktu dan biaya yang tak sedikit untuk menangani fenomena banjir rob itu.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah masalah yang memang kami harus hadapi. Secara bertahap kami akan atasi semua masalah-masalah seperti itu. Perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit," jelasnya.

Anggaran Lebih Rp 4 Triliun

Meski begitu, pada prinsipnya Pemprov DKI selalu mengupayakan yang terbaik. Tak hanya menganggarkan, Pemprov DKI juga membuat sejumlah program pengendalian banjir di Jakarta.
Banjir rob menggenangi Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (7/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tak hanya membangun tanggul dari beton, Pemprov DKI juga menanggulangi banjir rob dengan penanaman mangrove sebagai tanggul alami penahan air laut.
"Ya, itu juga, penanaman mangrove itu juga terus dilakukan, program seperti itu. Tidak hanya Pemprov, juga masyarakat, organisasi kita tahu membantu wilayah Jakarta dengan cara menanam mangrove," kata Riza.
ADVERTISEMENT
"Saya juga pernah melalui organisasi JICA (Japan International Cooperation Agency) menanam mangrove juga, dengan organisasi menwa dan organisasi lainnya," imbuhnya.