Wagub DKI Tepis Isu Kristenisasi Peti Mati untuk Jenazah Corona

5 September 2020 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintas di samping replika peti mati dengan petugas yang menggunakan APD di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (16/8/). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas di samping replika peti mati dengan petugas yang menggunakan APD di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (16/8/). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menepis isu yang menyebut pemulasaran jenazah corona di peti mati merupakan bentuk kristenisasi.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada hubungannya orang di peti mati sama kristenisasi. Orang yang perang juga masuk ke peti mati," kata Riza kepada wartawan, Sabtu (5/9).
Dia menegaskan protokol itu tak lain untuk memastikan virus corona tak menular dari jenazah. Maka disusun protokol, salah satunya harus menggunakan peti agar bisa dilapisi plastik dengan rapi dan aman.
Menurutnya secara Islam juga tak masalah untuk menguburkan jenazah dengan cara tertentu jika memang situasinya mengharuskan, demi keselamatan umat yang lebih besar.
"Jadi ini protokol COVID-19 terkait penanganan meninggal sampai dikuburkan. Ikuti saja kan untuk kebaikan semua. Secara agama ya diperbolehkan termasuk kita yang muslim enggak ada masalah," tuturnya.