Warga di Bali yang Kontak Erat Meski Antigen/PCR Negatif Dilarang Keluar Rumah

13 Agustus 2021 15:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali I Wayan Koster melarang warga yang sempat kontak erat dengan pasien COVID-19 ke luar rumah, meski pun hasil antigen/PCR-nya negatif corona.
ADVERTISEMENT
"Melarang bagi yang kontak erat (dengan pasien COVID-19) agar tidak mengikuti aktivitas di masyarakat meskipun hasil testing swab Antigen/PCR negatif," kata Koster kepada wartawan di Denpasar, Jumat (13/8).
Koster tak menjelaskan kegiatan apa saja yang boleh dilakukan kontak erat meski telah dinyatakan negatif COVID-19 dari hasil antigen/PCR. Namun, ia menegaskan, seluruh kontak erat yang ditracing dan ditesting di tingkat rumah tangga dilarang beraktivitas di luar rumah.
"Meningkatkan target jumlah pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment, khususnya tracing dan testing terhadap warga yan mengalami kontak erat minimum 10 orang kontak erat untuk setiap kasus baru," ujar Koster
"Bagi anggota keluarga dalam satu rumah ada terkena kasus COVID-19, maka semua anggota keluarga dalam satu rumah dan keluarga terdekat diwajibkan untuk mengikuti tracing dan testing serta tidak diperkenankan melakukan aktivitas keluar rumah," lanjut Koster.
ADVERTISEMENT
Mereka yang dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan serta sedang atau OTG per hari ini wajib menjalani isolasi terpusat (isoter) yang telah disiapkan Pemkab/kota.
"Bagi warga yang telah mengikuti Isolasi Mandiri di Rumah, kurang dari 10 hari agar segera dibawa ke isolasi karantina. Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Dandim dan Kapolres ditugaskan untuk menjemput warga dibawa ke tempat isolasi/karantina,"kata dia.
Saat ini, ada 91.251 orang dinyatakan positif COVID-19 di Bali. Sebanyak 76.080 orang sembuh, 2.579 orang meninggal dan 12.592 orang masih dirawat. Sebanyak 8.163 orang atau 85 persen menjalani isoman.