Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Warga terdampak penggusuran di RW 11 Tamansari , Kota Bandung, masih bertahan di Masjid Al-Islam. Mereka hingga kini belum menerima bantuan apa pun dari Pemkot Bandung.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga Tamansari, Budi Rahayu (43), menyanggah pemberitaan salah satu media terkait adanya bantuan 45 karung beras dan 40 dus mie instan dari pemerintah. Menurutnya, bantuan sejauh ini datang dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat.
"Enggak ada (bantuan) dari Pemkot, dan memang belum ada yang menyumbang dalam bentuk beras. Banyaknya berbentuk makanan siap makan dari warga Bandung," ujar Budi kepada kumparan, Sabtu (14/12).
Warga yang mengungsi di masjid terdiri dari anak-anak hingga lansia. Mereka berdesakan dengan barang-barang yang berhasil diselamatkan dari puing-puing rumah yang digusur.
Budi menyebut saat ini bantuan yang diperlukan warga Tamansari yang terdampak penggusuran adalah sembako dan obat-obatan. "Kayaknya kami perlu obat-obatan dan sembako," kata dia.
ADVERTISEMENT
Terlebih, dia mencontohkan, ayahnya mengalami sesak nafas dan panas dingin setelah penggusuran. Budi mengatakan ayahnya kini terpaksa diungsikan ke rumah saudara di Ciamis agar dapat beristirahat.
"Yang sakit parah hanya bapak saya. Sudah dibawa tadi sama paman, biar istirahat di sana (Ciamis)," ucap Budi.
Penggusuran terhadap permukiman di kawasan Tamansari terjadi pada Kamis (12/12) pagi. Upaya itu dilakukan Pemkot Bandung yang ingin membangun rumah deret.
Santer menyeruak, proses penggusuran paksa yang dilakukan Satpol PP Pemkot Bandung dibantu personel kepolisian dilakukan dengan kekerasan.