William PSI Usai Ditegur Gerindra-PDIP: Transparansi Harga Mati

31 Oktober 2019 17:43 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DPRD DKI dari Fraksi PSI,William Aditya Sarana. Foto: Twitter/@psi.id
zoom-in-whitePerbesar
DPRD DKI dari Fraksi PSI,William Aditya Sarana. Foto: Twitter/@psi.id
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD dari Fraksi PSI William Aditya Sarana mendapat kritikan dari Wakil Ketua Komisi A Fraksi Gerindra Inggard Joshua karena unggahan anggaran lem Aibon Rp 82,2 miliar di Twitternya. Kritikan itu dilontarkan dalam rapat bersama Bappeda dan SKPD terkait.
ADVERTISEMENT
William dikritik karena tidak membahas temuan anggaran bermasalah ini di internal Komisi A, tetapi justru menyebarkannya ke publik.
Menanggapi kritikan yang datang dari seniornya, William mengaku akan belajar banyak dari Inggard.
"Diterima saja kritik Bang Inggard. Saya juniornya, saya terima nasihatnya. Saya harus banyak belajar dari beliau," ujar William usai rapat di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
Selain Inggard, anggota lainnya dari Fraksi PDIP Gembong Warsono juga ikut memberikan kritik, dan mengingatkan etika sebagai anggota dewan.
Meski mendapat kritikan terkait langkahnya menyebarkan ke publik sebelum dibahas, William memastikan tetap konsisten untuk mengawal transparansi KUA-PPAS dan APBD 2020.
"Kalau soal transparansi itu harga mati karena saya tak mau bandingkan, tapi Gubernur sebelumnya, RKPD 2020 sudah di-upload saat pembahasan ini harinya sudah ada di web," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau di-upload saat semua sudah selesai, buat apa kita kritisi. Apalagi kalau diketok. Ngapain? Harinya teriak sekarang," imbuh William.
Cuitan William di akun Twitternya membuat publik ramai soal anggaran lem aibon senilai Rp 82,2 miliar. Tak hanya soal Aibon, tetapi juga anggaran bolpoin senilai Rp 123 miliar yang terungkap. Sampai akhirnya, jajaran Pemprov DKI mengklarifikasi ada kesalahan dalam input data dan komponennya.