Akhir Hidup Mobil 'Tahu Bulat' Daihatsu Hi-Max di Indonesia

12 April 2020 8:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daihatsu Hi-Max Foto: Gesit Prayogi
zoom-in-whitePerbesar
Daihatsu Hi-Max Foto: Gesit Prayogi
ADVERTISEMENT
Mobil pikap mungil Daihatsu Hi-Max tak berumur panjang di Indonesia. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2016 lalu, hidupnya kini sudah berakhir.
ADVERTISEMENT
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memutuskan menyuntik mati pikap yang diklaim “Jagonya di Jalan Sempit” itu. Tak dipungkiri, respons pasar dalam negeri terhadap Hi-Max memang tak sesuai ekspektasi.
Direktur Pemasaran PT ADM, Amelia Tjandra, mengonfirmasi hal tersebut kepada kumparan, Jumat (10/4). Bahkan, Amel mengakui sudah menyetop produksi Hi-Max sejak tahun lalu.
"Iya sudah (setop) produksi November tahun lalu," kata wanita yang karib disapa Amel itu.
Daihatsu Hi-Max Foto: Gesit Prayogi

Demi Rush-Terios

Amel menambahkan, penyebab penyetopan produksi mobil yang menyasar pedagang tahu bulat ini, karena lini produksi pikap tersebut dipakai untuk produksi Daihatsu Terios dan Toyota Rush.
Ia tidak menyebut secara pasti mengapa Hi-Max yang dikorbankan untuk menambah produksi dua Low SUV tersebut.
ADVERTISEMENT
"Karena line-nya akan dipakai untuk produksi Terios-Rush. Tahun lalu kan produksi Terios-Rush kurang, jadi banyak inden. Untuk mengurangi inden, kami putuskan setop produksi Daihatsu Hi-Max," paparnya.

Penjualannya

Jika melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka wholesales Hi-Max memang kembang kempis.
Daihatsu Hi-Max Foto: Gesit Prayogi
Pikap bermesin 1.0 liter hanya meroket di awal sejak peluncuran dan mencatatkan angka 1.074 unit selama November-Desember 2016.
Tahun berikutnya, penjualannya malah merosot tajam sekitar 440 unit selama 2017. Pada 2018, angka distribusinya terkoreksi lagi sebesar 145 unit.
Sementara penjualannya sepanjang Januari hingga Desember 2019 tercatat turun lagi sekitar 95‬ unit. Hingga pada Januari-Februari 2020, tak lagi ada distribusi.
Jika dibandingkan dengan Gran Max, tentu angka permintaannya sangat jauh. Jika Grand Max (Pikap &Mini Bus) mampu menoreh angka 5.000-an unit lebih per bulan, sedangkan penjualan Hi-Max tak sampai 10 unit.
ADVERTISEMENT
Marketing & CR Division Head PT Astra International Tbk Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, pernah menyebut spesifikasi Hi-Max yang bermesin 1.000 dan bak tidak sampai 2 meter dianggap tanggung untuk pasar Indonesia.
“Karakter dari Grand Max sama Daihatsu Hi-Max itu banget ya. Kalau di Jepang, jalannya kecil-kecil dan mereka menganggap Hi-Max lebih efisien. Nah sebaliknya di Indonesia, banyak jalan kecilnya tapi (spesifikasi) dianggap tanggung. Jadi orang lebih pilih Grand Max karena nambah (uang) sedikit bisa bawa lebih banyak,” katanya.