Astra Otoparts Perkuat Posisi di Vietnam

9 November 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
ADVERTISEMENT
PT Astra Otoparts mencoba peruntungan bisnis di Vietnam. Saat ini, perusahaan di bawah naungan Astra International ini telah memiliki dua perusahaan komponen di sana.
ADVERTISEMENT
Pertama, pada kuartal pertama tahun 2017, Astra Otoparts mengoperasikan Astra Visteon Vietnam yang memproduksi meter cluster atau speedometer untuk sepeda motor. Menyasar kebutuhan original equipment manufacturer (OEM), volumenya memang belum begitu besar.
"Di sana memang kami sangat bergantung dengan OEM, karena memang hanya supply untuk OEM, sementara aspek aftermarket-nya hampir tak ada. Pasalnya speedometer itu bukan fast moving, gantinya kalau memang motor tabrakan hancur dan itu jarang sekali terjadi," kata Presiden Direktur Astra Otoparts (AOP), Hamdhani Dzulkarnaen Salim, saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Atas dasar itu, lanjut Hamdhani, mereka juga memiliki Astra Akebono Vietnam yang memasok komponen sistem rem OEM untuk Yamaha. Nah, dari sini, mereka berharap bisa melebarkan peluang bisnis aftermarket di Vietnam.
ADVERTISEMENT
"Bersama Akebono kami ada pembicaran untuk fokus di aftermarket. Tak hanya untuk sepeda motor, tapi juga kendaraan roda empatnya," kata Hamdhani.
Laba Melesat
Terkait performa bisnisnya, AOP meraup laba bersih sebesar Rp 512 miliar, atau tumbuh 23,67 persen. Walaupun secara pendapatan hanya naik 1 persenan, menjadi Rp 11,62 triliun sepanjang Januari-September 2019.
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Pertumbuhan bisnis tersebut utamanya didorong oleh penjualan pada pihak berelasi --perusahaan Grup Astra, yang sepanjang 2019 tumbuh sampai 8 persen menjadi Rp 4,29 triliun. Sementara pada periode sama tahun lalu hanya Rp 3,97 triliun.
PT Astra Honda Motor (AHM) menyerap paling besar di penjualan berelasi, dengan kontribusi 22,57 persen dari total pendapatan, yang nilainya sampai Rp 2,62 triliun atau naik 7,8 persen. Sementara di posisi kedua, ada PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebanyak Rp 938,44 miliar, atau naik 5,9 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun 2018 sebesar Rp 885,74 miliar.
ADVERTISEMENT