Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang punya aset berjalan seperti roda empat, mulai menjualnya di bursa mobil bekas . Ini dilakukan untuk menyiasati pemenuhan kebutuhan dan mendapatkan dana pegangan.
ADVERTISEMENT
Namun perilakunya bukan sekadar menukarnya dengan uang. Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer menyebut, kebanyakan konsumen mengajukan tukar mobil lamanya dengan mobil bekas yang kelasnya lebih rendah.
"Biasanya segmen bawah menengah itu motivasinya downgrade. Motivasinya untuk nyari cash lah ya," ujar Fischer dalam wawancara virtual beberapa waktu lalu.
Jadi dengan tukar mobil yang lebih murah, konsumen bisa mendapatkan dana selisih hasil jual mobil lamanya.
"Misalnya tadinya punya Innova ditukar jadi Calya dapat kembalian kira-kira Rp 100 juta, kalau Avanza ke Calya bisa balik Rp 60 sampai 70 juta," tambah Fischer.
Intinya meski dalam kondisi paceklik imbas pandemi corona, larangan mudik, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, konsumen masih bisa memiliki aset bergerak.
ADVERTISEMENT
Meski pasar terus anjlok, penjualan mobil bekas tanpa tukar tambah masih terus berlangsung. Apalagi ada depresiasi harga sehingga bisa jadi momentum tepat masyarakat yang mengincar mobil seken.
Caranya memanfaatkan layanan daring. Artinya pembeli terlebih dahulu mengakses dan memilah mobil bekas incaran lewat laman resmi Mobil88.
Umumnya mobil yang masih diincar bertipe multiguna seperti Toyota Avanza juga Low Cost Green Car (LCGC) seperti Agya maupun Calya yang bisa muat lebih banyak.
"Masih sama ya seperti sebelumnya, mobil-mobil bekas yang bahkan harganya Rp 80 hingga Rp 150 jutaan," tuntas Fischer.
===
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.