Beli Xpander Pelat B Banten Lebih Mahal Rp 6 Juta Dibanding Jakarta

29 Maret 2019 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Mitsubishi Xpander Foto: Dok. Mitsubishi Xpander
zoom-in-whitePerbesar
com-Mitsubishi Xpander Foto: Dok. Mitsubishi Xpander
ADVERTISEMENT
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten mulai menaikkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) baru per 11 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Tarif PKB mengalami kenaikan sebesar 1,5 persen menjadi 1,75 persen dan BBNKB kini menjadi 12,5 persen, atau naik 10 persen. Otomatis, kenaikan pajak ini berdampak harga jual.
Head of Jabodetabek Section, Sales and Marketing Region 1 Department PT MMKSI, Rully Halsa Pernando, menjelaskan bahwa kendaraan Mitsubishi pelat B untuk wilayah Banten dijual lebih mahal dibandingkan Jakarta.
Mitsubishi Pajero Sport. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
“Telah mengumumkan Dispenda-nya bahwa diberlakukan untuk Banten BBN di 12,5 persen, di DKI Jakarta 10 persen, dan juga tentunya hal tersebut berimbas kepada daerah yang seharusnya masih pelat B, tetapi masuk Dispenda Banten,” kata Rully.
Lebih lanjut, perbedaan harga ini bervariasi. Untuk Xpander saja, Rully menyebut ada selisih harga Rp 5-6 juta. Sedangkan untuk Pajero Sport bisa lebih mahal Rp 10 juta dibanding Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Konsumen sudah mengerti, sudah kami edukasi bahwa hal tersebut kebijaksanaan dari Dispenda setempat, yang mau tidak mau ATPM atau diler mengikuti. Sejauh ini seperti itu gambaran untuk perbedaan harga DKI dan Banten,” ucapnya.
Kebijakan ini tentu menimbulkan efek dan membuka peluang konsumen yang memilih melakukan pembelian mobil Mitsubishi di Jakarta.
“Kemungkinan hal itu terjadi pasti ada dan kita sulit hindari. Terkait terbitnya peraturan tersebut tidak bisa dihindari, karena merupakan kewenangan pemerintah daerah melalui Dispenda,” kata Rully.
“Namun, basis pembelian unit sekarang (untuk pembuatan STNK) berdasarkan alamat KTP. Jadi walaupun dia beli di Jakarta tapi kalau alamat Tangerang sama saja kena BBN Tangerang. Jadi mungkin hanya akan sedikit yang pindah, itupun bila pakai nama keluarga yang ada di Jakarta,” jelasnya.
ADVERTISEMENT