Berkendara Kala Hujan: Waspada 'Aquaplaning' dan 5 Cara Mengatasinya

9 Februari 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi aquaplaning. Foto: media.torque.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi aquaplaning. Foto: media.torque.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengemudi saat situasi hujan deras, memerlukan kewaspadaan ekstra dibandingkan saat kondisi normal. Selain karena jarak pandang yang terbatas, tidak jarang situasi tersebut bisa menyebabkan terjadinya aquaplaning.
ADVERTISEMENT
Aquaplaning sendiri merupakan kondisi, ketika ban kehilangan daya cengkeram atau traksi -- ban tidak menapak sempurna--, pada permukaan jalan ketika melintasi genangan air. Kondisi tersebut berpotensi membuat mobil meluncur bebas tanpa bisa dikendalikan, dan bisa membuatnya melintir berujung kecelakaan.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, salah satu pemicunya adalah kelalaian pengemudi saat mengendarai mobilnya, terutama saat kondisi hujan atau saat melewati jalan yang tergenang air.
“Aquaplaning itu biasanya terjadi karena kecepatan mobil si pengemudi terlalu tinggi saat melalui genangan, lalu juga kondisi ban yang sudah mulai botak dan kurang tekanan anginnya, atau bisa juga karena alur ban yang enggak sama,” jawab Sony saat dihubungi oleh kumparan, Minggu (9/2) siang.
ADVERTISEMENT
Nah, bila pengemudi mengalami situasi tersebut, Sony memberikan 5 tips yang bisa dilakukan untuk bisa menghindari terjadinya kecelakaan. Berikut lengkapnya.

1. Turunkan Kecepatan

Berkendara di musim hujan Foto: dok. kumparan
Saat situasi hujan deras, setiap pengemudi disarankan untuk menurunkan kecepatannya di bawah kecepatan rata-rata yang dianjurkan saat situasi normal. Bahkan, apabila pengemudi melihat adanya genangan air di depan, Sony menyarankan untuk menurunkan lagi kecepatannya secara perlahan.
“Kalau sudah melihat ada genangan di depan atau sudah gejala aquaplaning, sebaiknya turunkan kecepatan secara perlahan. Jangan justru malah tancap gas,” jelas Sony.
Dengan menurunkan kecepatan, potensi terjadinya kecelakaan saat aquaplaning menjadi dapat diminimalisir, serta pengemudi juga jadi lebih mudah untuk mengendalikan mobil. Untuk teknik pengeremannya sendiri terdapat dua perbedaan bagi mobil dengan ABS dan tanpa ABS.
ADVERTISEMENT
“Untuk ABS lebih aman, pedal rem bisa diinjak 100 persen dan ditahan. Sementara yang non ABS, injaklah pedal secara lembut atau lakukan teknik injak lepas berulang-ulang demi mencegah terjadinya rem mengunci,” papar Sony.
Ilustrasi menggunakan rem kaki pada mobil. Foto: dok Istimewa

2. Hindari Menggerakkan Setir Secara Tiba-Tiba

Bila sudah menurunkan kecepatan, Sony juga mengimbau agar pengemudi menghindari melakukan gerakan yang secara berlebihan pada setir, pedal gas, dan pedal rem.
“Lalu jangan menggerakkan atau melakukan koreksi pada setir secara berlebihan. Termasuk jangan juga melakukan deselerasi dan akselerasi secara kasar,” tambah Sony.
Melakukan gerakan pada setir atau menginjak pedal gas dan rem secara berlebihan, berpotensi membuat mobil menjadi liar dan sulit dikendalikan.
Posisi menyetir Kia Picanto GT Line Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

3. Tahan Setir agar Tetap Lurus

Saat terjadi situasi aquaplaning, tidak jarang mobil bisa berubah posisi atau arah dengan sendirinya. Oleh karena itu, pengemudi diimbau untuk berusaha mempertahankan setirnya agar tetap lurus dan tidak berpindah arah.
ADVERTISEMENT

4. Masukkan 4 ban ke dalam genangan

Dalam kondisi tertentu, apabila pengemudi tidak bisa menghindari genangan tersebut, Sony menyarankan agar pengemudi memasukkan keempat ban mobilnya ke dalam genangan air.
“Jika memungkinkan, lebih aman keempat bannya yang masuk ke dalam genangan daripada hanya 1 sisi saja,” ujar Sony.
Dengan memasukkan keempat ban ke dalam genangan, dikatakan oleh Sony lebih mudah bagi pengemudi untuk mengendalikan mobilnya dibanding hanya dengan 1 ban.
Terabas genangan air jangan sembrono. Foto: Mitsubishi

5. Tetap Tenang dan Fokus

Terakhir, Sony mengingatkan agar para pengemudi tetap tenang dan fokus saat hendak melewati jalanan yang tergenang. Pasalnya bila pengemudi panik dan tidak fokus, justru akan berpotensi menyebabkan pengemudi melakukan kesalahan yang cukup fatal.
“Yang paling penting sih pengemudi tetap fokus dan tenang ya, jangan panik atau gugup. Karena kalau panik, biasanya pengemudi akan lebih mudah melakukan kesalahan saat terjadi aquaplaning," tutur Sony.
ADVERTISEMENT