Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah salah satu fitur yang menjanjikan aspek tersebut adalah cruise control. Cruise control ini memudahkan pengemudi untuk menyetir kendaraan tanpa harus menginjak atau menahan pedal gas pada kecepatan konstan yang diinginkan.
Cara untuk mengaktifkannya pun mudah, umumnya dapat dikendalikan dengan tombol-tombol atau tuas yang ada di setir. Selain itu kecepatannya juga bisa diatur lebih cepat atau melambat.
Pada Wuling Almaz , tombol cruise control ada di sebelah kiri setir kemudi. Tombolnya pun lengkap dengan toggle RES (+) untuk menaikkan atau RES (-) untuk menurunkan kecepatan.
Hanya saja perlu diperhatikan, bagi pengemudi yang belum familiar dengan cruise control bisa bingung dibuatnya. Sebab tidak asal menekan tombol berlogo speedometer, lalu cruise control aktif, melainkan ada syarat yang harus dipenuhi agar fitur penjaga kecepatan tersebut bekerja.
ADVERTISEMENT
“Jadi cruise control pada Wuling Almaz itu bisa diaktifkan kalau kecepatan mobil sudah di atas 60 km/jam,” sebut Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko usai media test drive Wuling Almaz di Bandung, Jumat (8/3).
Bila kecepatan sudah pada batas yang ditentukan, cruise control bisa diaktifkan. Setelah menekan tombolnya, indikator pada panel instrumen akan menyala hijau dan menandakan fitur dapat bekerja.
Ya dapat bekerja, belum sepenuhnya aktif. Saat kumparan menjajalnya di ruas tol Jagorawi, kerja cruise control tidak cukup hanya menekan tombolnya, melainkan harus ditambah menekan toggle RES (-) untuk mengaktifkannya.
“Memang tidak bisa langsung aktif, habis itu tekan dulu RES ke bawah (-) baru mobil bisa meluncur tanpa diinjak pedal gasnya,” timpal Danang.
ADVERTISEMENT
Untuk menonaktifkannya, bisa menginjak pedal rem atau gas, juga menekan tombol yang sama pada saat menghidupkannya.
Namun untuk diperhatikan lagi, cruise control yang dimaksud bukan tipe adaptif yang dapat menyesuaikan sendiri kecepatannya apabila ada objek yang dekat dengan mobil. Bukan pula model adaptif dengan brake assist yang bisa menghentikan laju secara otomatis.
Oleh karenanya, bagi pengemudi baru pastinya harus terbiasa bagaimana cara mengemudikannya.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menuturkan, pengaplikasian fitur cruise control jangan main-main karena bisa membuat pengemudi terlena dan lebih nyaman yang mengakibatkan mengantuk.
“Jadi kalau sudah pakai cruise control mata harus tetap fokus, jaga konsentrasi, dan sebaik-baiknya kaki harus tetap stand by di pedal,” tutur Sony pada kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT