Daihatsu Indonesia Jamin Terios Tak Akan Inden Lama

20 Oktober 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terios 7 Wonders sudah berada di Malaysia setelah melakukan perjalanan selama 6 jam dari Pontianak Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Terios 7 Wonders sudah berada di Malaysia setelah melakukan perjalanan selama 6 jam dari Pontianak Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membuat strategi baru guna memenuhi permintaan konsumen terhadap Rush dan Terios yang meningkat. Kini produksi kedua mobil kembar tersebut dilakukan dia dua pabrik berbeda yakni di Sunter, Jakarta Utara dan Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Direktur Marketing, PT ADM, Amelia Tjandra menuturkan langkah tersebut diambil sebagai solusi untuk tetap menjaga kuantitas produksi Terios dah Rush. Menurutnya kini suplai produksi Terios bisa mencapai 2.500 unit perbulan.
“Sekarang dibuatnya di dua pabrik (Terios & Rush) di Sunter dan Karawang. Awalnya di pabrik Sunter enggak cukup untuk produksi, jadi sekarang dilakukan di dua pabrik itu,” kata Amel di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Daihatsu Gran Max Foto: dok Aditya Pratama Niagara/kumparan
Lanjut Amel, kapasitas produksi di pabrik Sunter, Jakarta Barat hanya mampu memproduksi 330 ribu unit pertahun, jumlah tersebut sudah termasuk produksi untuk berbagai jenis kendaraan termasuk Grand Max yang menurutnya permintaan pikap itu juga meningkat.
Sementara untuk pabrik di Karawang, Jawa Barat yang awalnya hanya memproduksi mobil LCGC seperti Sigra, Calya, dan Alya kini ikut memproduksi Terios dah Rush. Apalagi, menurutnya permintaan ekspor Rush yang meningkat mengharuskan produksi dilakukan di dua pabrik tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kapasitas produksi pabrik di Karawang mencapai 200 ribu unit pertahun. Kapasitas 330 ribu unit pertahun di Sunter itu enggak cukup. Terutama ekspor Rush yang meningkat sampai 240 persen jadi kita menuhin itu dulu,” lanjutnya.
Dengan dua pabrik yang kini memproduksi Terios dan Rush, ia menjamin tak ada proses inden lama untuk kedua mobil tersebut.
“Tidak ada inden, langsung ada barangnya,” tegas Amel.
Daihatsu Xenia facelift denga lampu utama LED. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Lebih lanjut, untuk volume produksi Xenia pun diinformasikan menjadi mengecil khususnya pada Juli hingga Agustus 2019. Hal ini disebabkan lantaran pabrik Daihatsu di kedua lokasi tersebut juga harus memproduksi produk dari Toyota. Sebagai informasi, berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke diler) Gaikindo pada periode Juli Xenia hanya 676 unit, Agustus 462 unit, dan pada September 2019 mulai naik ke 1.500 unit.
ADVERTISEMENT
“Sekarang dengan sudah dipindahkannya produksi sebagian Terios dan Rush, kapasitas produksi Xenia dan Avanza bisa lebih banyak,” imbuhnya.