Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu komponen penting yang ada pada sebuah mobil, kondisi busi tentu harus selalu dalam kondisi baik. Sebab, bila busi dalam kondisi yang tidak baik, sudah tentu akan berpengaruh pada pembakaran mesin yang jadi tidak sempurna.
ADVERTISEMENT
Terparahnya, mesin bisa jadi tidak mau menyala akibat tidak adanya pembakaran yang terjadi pada busi. Idealnya, pengecekan terhadap kondisi busi dilakukan dalam rentan waktu 10-20 ribu kilometer.
Umumnya pengecekan busi dilakukan di bengkel saat melakukan tune up mesin. Akan tetapi, adanya situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek dan beberapa wilayah, membuat jadwal tune up mesin atau pengecekan busi menjadi tertunda dahulu.
Bagi Anda yang mungkin ingin mengecek kondisi busi saat sedang di rumah, berikut kumparan berikan panduan singkat mengenai cara mengecek busi pada mesin mobil.
Pastikan mesin dalam kondisi dingin
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh para pemilik mobil adalah memastikan mesin mobilnya sudah dalam kondisi dingin. Ini berguna untuk mencegah terjadinya drat ulir yang selip saat dibuka atau hal-hal lain yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Kondisi mesin yang panas, juga akan menyulitkan kita manakala harus bersentuhan dengan komponen mesin yang terbuat dari besi. Bila temperatur mesin sudah dalam kondisi dingin, maka selanjutnya pastikan kunci kontak sudah dalam posisi off.
Periksa lokasi lubang busi dan koil
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memeriksa letak posisi koil atau kabel busi. Pada beberapa jenis mobil, koil biasanya tertutup oleh saluran intake.
Oleh karena itu, bukalah dahulu saluran intake tersebut, menggunakan kunci T atau kunci baut.
Lepas koil secara berurutan
Bila koil sudah dalam kondisi terbuka atau tidak tertutup lubang intake, maka lepaskanlah koil yang terhubung dengan busi secara satu per satu.
Khusus untuk mesin yang sudah mengadopsi satu busi satu koil, maka pastikan dalam melepasnya koil tersebut jangan sampai tertukar. Untuk mencegah tertukarnya urutan koil berdasarkan lubang busi, maka bisa dengan menandakan koil dengan selotip putih dan diberikan angka menggunakan spidol.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, bila tidak diberi tanda tersebut, dikhawatirkan koil akan tertukar dengan lubang busi yang semestinya. Koil dan lubang busi yang tertukar, akan menyebabkan mesin yang tidak mau menyala akibat tegangan koil yang tidak sesuai dengan businya.
Buka busi secara perlahan
Selanjutnya apabila seluruh koil sudah terlepas, maka Anda bisa membuka busi secara perlahan menggunakan kunci busi khusus. yang disambungkan dengan kunci T atau kunci pas.
Bila busi sudah terasa longgar, maka selanjutnya membuka busi bisa dilanjutkan secara perlahan dengan kunci busi dan tangan. Untuk menarik busi keluar dari lubangnya, bisa menggunakan ujung koil yang ditempelkan pada busi.
Setelah seluruh busi berhasil dikeluarkan, maka periksalah kondisi busi tersebut. Apabila terdapat salah satu busi yang mengalami kondisi kurang baik, maka segera gantilah semua busi itu dengan busi baru yang memiliki spesifikasi sama.
ADVERTISEMENT
Pasang busi dan kencangkan secara hati-hati
Sama seperti saat membukanya, saat memasang kembali busi baru, juga harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati. Apabila dirasa sulit untuk memposisikan dengan tepat antara busi dan lubangnya, maka bisa menggunakan ujung koil atau kabel busi untuk membantu pemasangan.
Saat busi dirasa sudah terpasang dengan benar pada lubangnya, maka kencangkan secara perlahan dan hati-hati dengan kunci busi. Bila tidak hati-hati, bisa saja membuat ujung atau kepala busi menjadi bengkok bahkan patah.
Selanjutnya, untuk mengencangkan seluruh busi tersebut, sebaiknya gunakan kunci shock bertekanan 20 Nm. Dengan menggunakan kunci shock, akan meminimalisir pengencangan yang terlalu kencang.
Pasang kembali koil sesuai urutan
Jika seluruh busi sudah terpasang kembali dengan benar, maka pasang kembali koil atau kabel busi sesuai urutannya. Pastikan tidak ada koil yang salah masuk ke lubang busi yang bukan peruntukannya.
ADVERTISEMENT
Dalam memasang koil, pastikan juga sudah terpasang dengan sempurna pada busi-busi tersebut.
Pasang kembali saluran intake
Terakhir, pasangkan kembali saluran intake pada bagian atas koil, sesuai dengan posisi awalnya. Periksa lagi, apakah seluruh baut sudah terpasang dengan benar atau belum
Bila semuanya dirasa sudah terpasang dengan sempurna, maka cobalah nyalakan mesin. Apabila mesin dapat menyala dan stasioner dengan sempurna, maka itu artinya pemasangan busi beserta koilnya, sudah sesuai.
Namun, apabila mesin tidak bisa dinyalakan atau suaranya terasa pincang, maka bisa jadi ada busi atau koil yang tidak terpasang dengan benar.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.