Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Membelokkan kendaraan tak hanya sekadar menyalakan lampu sein (lampu sign) saja. Namun, ada beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan, supaya bisa aman dan tak berujung kecelakaan fatal.
ADVERTISEMENT
Buat para pengendara kendaraan, jangan sampai menyepelekan ini. Pasalnya, dari data Korlantas Polri yang diterima kumparan, pada 2018 lalu, kecelakaan lalu lintas karena kecerobohan saat berbelok totalnya sampai 15.566 kejadian.
Angka tersebut bahkan mengalami kenaikan 7 persen, dibanding tahun 2017 lalu yang jumlahnya sebesar 14.555 kasus. Ini seharusnya perlu jadi perhatian pengguna jalan.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), mengatakan masalah utama saat berbelok umumnya soal perilaku berkendara, bukan kemampuan berkendaranya.
“Misalnya seperti berbelok tanpa memperhitungkan kendaraan yang tertutup belokan, berakselerasi atau ngerem saat berbelok, terlalu menekuk dan atau melindas marka saat berbelok. Kebanyakan kecelakaan saat berbelok disebabkan pengemudinya memiliki perilaku yang berani mengambil risiko,” kata Marcell kepada kumparan, Minggu (24/3).
ADVERTISEMENT
Aturan dasarnya, memang ketika ingin berbelok pertama harus menyalakan lampu sein untuk memberitahu pengemudi lain kalau kita ingin berbelok.
Namun, lampu sein untuk berbelok atau berhenti, lebih baik dinyalakan sekitar 30 meter sebelum berhenti atau berbelok, itu untuk mengemudi di jalan dalam kota. Sementara bila di jalan tol aktifkan sein pada jarak 150 meter, sebelum benar-benar belok.
“Kemudian jangan menyalakan lampu sein terlalu jauh dari belokan atau titik henti, juga jangan terlalu dekat dan mengerem dengan lembut dari jarak yang cukup, sehingga tidak mengagetkan pengemudi di belakang,” ucap Marcell.
Selain soal lampu peringatan berbelok, kata Marcell, waspadai adanya kendaraan lain yang tertutup belokan. Karena bila sembrono, bisa terjadi kecelakaan .
“Lalu perhatikan laju kendaraan, kurangi kecepatan sebelum belokan kemudian percepat saat ban sudah lurus. Urutan jalur yang diambil ketika berbelok mulai dari tengah jalan, lalu pinggir jalan, dan kembali ke tengah jalan. Jadi memotong belokan, berguna untuk mengurangi gaya sentrifugal,” tutur Marcell.
ADVERTISEMENT