Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menyalakan mesin kendaraan tanpa memasukkan anak kunci atau keyless jadi salah satu fitur kekinian pada mobil-mobil keluaran baru. Di Indonesia, contohnya Rush, Xpander, serta masih banyak lagi model yang menyematkan fitur keyless sebagai senjata jualan.
ADVERTISEMENT
Namun, keyless nyatanya bukan cuma memudahkan dalam pengoperasian kendaraan. Sebab, hadirnya fitur ini justru mengacam bisa nyawa pengemudi. Bagaimana bisa?
Ya, peristiwa ini memang bukan terjadi di Indonesia melainkan di Amerika Serikat. New York Times melansir, Fred Schaub seorang pria berusia 75 tahun meregang nyawa karena fitur keyless.
Semua itu berawal ketika dia selesai berkendara dan memarkirkan kendaraan di garasi, yang dibuat menyatu dengan rumahnya. Karena lalai, dan percaya bahwa ketika kunci yang ada dalam jarak tertentu bisa membuat mesin secara otomatis mati dan faktanya tidak. Selang 29 jam kemudian dia ditemukan tewas akibat menghirup karbon monoksida dalam kondisi tertidur
Kasus Schaub ini bukanlah peristiwa pertama. Dia merupakan satu dari belasan orang yang meninggal karena menghirup karbon monoksida.
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat sendiri, berdasarkan data Edmunds, fitur keyless sudah menjadi standar dan tersedia di hampir separuh dari 17 unit mobil yang terjual di sana.
Kejadian ini umumnya terjadi pada pengemudi yang sudah berusia lanjut. Mereka yang terbiasa menggunakan mobil dengan kunci konvensional terkadang menganggap bahwa ketika berhenti dan tiba di lokasi tujuan mesin secara otomatis mati --apalagi mesin mobil sekarang semakin halus.