Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hino Pamer Teknologi Bus Listrik di GIIAS 2018
11 Juli 2018 17:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Hino akan menghadirkan seunit bus listrik di ajang GIIAS 2018. Bus yang dinamakan Hino Poncho EV ini dibawa langsung dari kampung halamannya di Jepang.
ADVERTISEMENT
Kepastian tentang hadirnya unit kendaraan ini diutarakan langsung oleh Aditya Utomo, Media Planning & PR Departement Marketing Communication Division PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).
"Hino akan membawa satu unit kendaraan listrik Hino Poncho EV dari Jepang untuk menemani tujuh unit kendaraan lain yang akan dipajang," terang dia.
Hino Poncho EV adalah evolusi dari produk dengan nama yang sama (tanpa embel-embal EV tentunya) yang menggunakan mesin Diesel. Dengan memanfaatkan baterai listrik, bus ini sama sekali tidak menghasilkan karbon dioksida dan melaju tanpa suara sama sekali.
Bus yang juga sempat mejeng di acara 45th Tokyo Motor Show 2017 ini, didesain rendah --tidak perlu tangga untuk naik ke dalam-- dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan dapat menampung sekitar 36 orang (dengan 11 bangku di dalamnya).
Berdasar pemaparan situs Hino global , bus ini mengandalkan baterai lithium dengan kapasitas 30 kWh yang bisa menghasilkan teanga mencapai 268 daya kuda (dk) dan torsi maksimum mencapai 900 Nm. Dengan dimensi (panjang x lebar x tinggi) 6.990 mm × 2.080 mm × 3.100 mm, bobotnya sebesar 7.775 kg.
ADVERTISEMENT
Di Jepang, penggunaan bus listrik ini sudah diaplikasikan di dua kota di Tokyo, Sumida dan Hamura, serta di prefektur Ishikawa tepatnya di Kota Komatsu. Bus ini beroperasi dengan memanfaatkan konsep pengisian daya frekuensi tinggi yang membuat truk ini bisa melakukan pengisian daya setiap 10 km di jalur yang dilalui.
Keunggulan utama bus listrik ini sendiri adalah waktu pengisian daya yang terhitung terhitung singkat, dia memerlukan waktu delapan jam untuk mengisi daya dari kosong hingga penuh yang bisa dipotong hanya menjadi 30 menit jika memanfaatkan sistem pengisian daya cepat.