Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Meluasnya virus corona atau COVID-19 membuat kondisi ekonomi Indonesia mulai terguncang. Banyak pebisnis yang mulai hitung-hitungan kerugian, apalagi yang skala bisnisnya tak besar.
ADVERTISEMENT
Beberapa pengusaha mulai putar otak, selain agar usahanya terus berlanjut, dan cari cara bagaiman tetap bisa memenuhi kewajibannya bayar gaji karyawan. Walhasil, beberapa dari mereka bahkan memilih untuk menjual aset, seperti kendaraan operasional.
Ini seperti disampaikan Kepala Cabang mobil88 Buaran, Jakarta Timur, Adji YP. Dirinya menyebut, pada bulan Maret ini banyak konsumennya yang ingin menjual mobil, karena sudah menghitung jangka panjang dampak penyebaran virus corona.
"Begini, dengan situasi semakin memburuk dan penuh dengan ketidakpastian artinya pendapatan pengusaha kecil menengah ke bawah pasti berkurang. Sementara ada hak-hak karyawannya yang harus dibayarkan," ucap Adji kepada kumparan, Selasa (31/3).
Memang, selama bulan ketiga ini ada penurunan pembeli mobil bekas. Namun, konsumen yang ingin menjual kendaraannya mengalami kenaikan, sampai dengan 30 persen.
ADVERTISEMENT
"Beberapa yang jual (kendaraan) di sini katanya masih punya hati untuk memperjuangkan staf nya. Hampir 70 persen yang masuk kendaraan besar (premium) intinya mereka menyebut untuk terus menjalankan operasional kantornya," tambahnya.
Per Selasa (31/3) sudah ada 2 konsumen yang menghubunginya untuk menawarkan mobil. Namun memang manajemen harus menyeleksi dan menyesuaikan dengan harga beli.
"Hari ini ada yang mau jual Alphard dan VRZ. Kita akan tetap terima tapi harga beli kan penyesuaian. Kita masih menghitung-hitung," tambahnya.