Industri Otomotif dan Ancaman PHK Karyawan di Tengah Wabah Corona

28 April 2020 11:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemutusan hubungan kerja (PHK) jadi ancaman mengerikan di tengah pandemi COVID-19, tak terkecuali pada industri otomotif dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Aktivitas pabrik mobil juga berhenti sementara. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) resmi mengeluarkan pernyataan, pandemi COVID-19 bakal memukul cukup keras industri otomotif.
Hingga akhir tahun, mereka memproyeksi akan terjadi penurunan penjualan mobil sampai 40-50 persen, atau hanya menjadi 500 ribu sampai 600 ribu unit saja.
Pabrik Perakitan BMW. Foto: Alfons Hartanto/kumparan
Namun di tengah kesulitan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong kepada pelaku industri otomotif agar tetap memenuhi hak-hak pekerja.
“Kami bersama Gaikindo akan berupaya semaksimal mungkin untuk berupaya membantu industri otomotif dalam jangka pendek ini untuk mencegah terjadinya PHK,” ungkapnya.
Menanyakan kondisi terkini, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menuturkan, industri otomotif sejauh ini masih aman, dan tak ada PHK karyawan.
"Ini memang kerja keras di industri juga, oleh karena itu semoga kami usahakan bersama, jangan sampai ada PHK, dan sejauh ini tidak ada," tuturnya kepada kumparan, Senin (27/4).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Hari Budianto, juga mengkonfirmasi belum ada kabar PHK karyawan.
Pabrik Yamaha di Indonesia. Foto: dok. Istimewa
"Sejauh ini kami masih aman, belum ada pelaporan pemutusan hubungan kerja," ucapnya.

Tak asal PHK

Kukuh karena tak segampang itu untuk melakukan PHK di industri otomotif. Mengingat sumber daya manusia yang ada, merupakan sebuah aset, karena skill yang tak bisa diperoleh instan.
"Karena apabila memulai lagi, rekrut baru, melakukan pelatihan lagi, itu tidak mudah. Untuk mengoperasikan sistem yang ada pun akan makan waktu lagi, jadi perlu dijaga konsistensinya," ucap Kukuh.
Direktur Administrasi, Korporasi, Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam juga mengatakan, tidak ada pemutusan hubungan kerja di TMMIN.
Honda Vario 110 akan berhenti dipasarkan di Indonesia. Foto: Istimewa
Kabar serupa juga diungkapkan Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy ketika ditanyakan kumparan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, tidak ada pemutusan tenaga kerja. Sebagian karyawan yang berhubungan langsung dengan lini produksi untuk sementara waktu tidak beraktivitas di pabrik. Semua karyawan masih diberikan gaji pokok secara utuh dan tunjangan yang mengikuti aturan yang berlaku," kata Billy.
Mengacu pada data yang diungkapkan Kukuh, industri otomotif punya banyak gerbong. Di area pabrikannya sendiri, ada sekitar 75.000 pekerja.
Namun tak hanya itu, bila melihat industri pendukungnya, mulai dari komponen, asuransi, pembiayaan, bengkel dan lainnya, totalnya ada 1,7 juta sampai 1,8 juta orang, yang bekerja di industri otomotif.
==========
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT