Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sistem pengereman pada kendaraan memiliki peranan yang penting. Apabila komponen tersebut bermasalah, risiko kecelakaan bisa saja terjadi. Sehingga sudah semestinya pengendara kendaraan baik mobil maupun motor harus memperhatikannya.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, masih banyak pemilik kendaraan yang abai akan kondisi sistem pengereman. Bahkan tak sedikit dari mereka yang tidak memperhatikan kondisinya, meskipun itu hanya mengecek kondisi cairan rem.
Bicara soal rem kendaraan, perawatannya tidaklah begitu sulit. Mengganti kampas rem saja tidaklah cukup, pemilik juga harus memperhatikan kondisi cairan rem yang sejatinya berfungsi untuk meminimalisir panas gesekan antara cakram dan kampas.
PT Autochem Industry sebagai distributor resmi produk aftermarket Prestone, Master, Busi Autolit, dan filter FRAM memberikan ilmu mengenai perawatan cairan rem di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.
Chief Mechanic Autochem Racing, Taqwa Suryo Swasono, menjelaskan sebaiknya penggantian cairan rem setiap 1 tahun sekali atau 20.000 kilometer untuk mobil dan 10.000 kilometer untuk motor.
ADVERTISEMENT
“Ini bersifat situasional ya, jadi mana dulu yang dicapai. Bisa lamanya atau jumlahnya. Jadi harus diperhatikan dengan baik,” ucapnya kepada kumparan (25/07).
Taqwa menambahkan, bila minyak rem gagal menjalankan fungsinya maka risiko berkendara terbuka lebar seperti rem blong. Jadi, baiknya cairan rem bukan hanya ditambahkan, tetapi harus dikuras setiap 1 tahun sekali.
“Cairan rem mempunyai titik didih, terlebih ketika sering melakukan pengereman. Saat tercampur air (menguap). Titik didih pada rem akan berkurang dan pasti akan menurunkan perfoma dari pengereman. Bisa juga karena overheat pada cairan rem yang sudah tidak maksimal akibat titik didihnya terlewati” terangnya.
Selain karena titik didih, iklim tropis di Indonesia dengan tingkat kelembaban yang tinggi juga mempengaruhi kondisi dari cairan rem. Di Indonesia tingkatan kelembaban mencapai 60-80 persen.
ADVERTISEMENT
“Di tabung atau master rem biasanya ada kaca untuk melihat kondisi dan jumlah cairan rem. Jika kondisinya sudah tidak layak. Saya sarankan diganti jangan nunggu 1 tahun atau jumlah kilometer,” katanya.
Salah satu produk teranyar PT Autochem Industry yang diperkenalkan di GIIAS 2019 adalah cairan rem Prestone Brake Fluid DOT4 yang memiliki titik didih lebih tinggi. Pada cairan rem Prestone DOT 4 memiliki titik didih mencapai 265 celcius. Sementara untuk produk sejenis yang dijual di pasaran titik didihnya hanya mencapai 230 celcius.
Saat ini, PT Autochem Industry memiliki 25 cabang dan 12.779 outlet mulai dari bengkel maupun toko yang tersebar di seluruh Indonesia.