Ini 4 Aspek Aerodinamika yang Pengaruhi Performa Mobil

7 Juni 2019 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aerodinamika. Foto: Drivemag
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aerodinamika. Foto: Drivemag
ADVERTISEMENT
Dalam merancang mobil, para insinyur bukan hanya mengejar desainnya yang keren tapi juga harus memenuhi sejumlah unsur aerodinamika.
ADVERTISEMENT
Iya terdengar cukup teknis sekali, tapi sebagai tambahan informasi soal dunia otomotif, menarik untuk membahasnya. Namun hanya sedikit permukaan saja.
Soal definisi sendiri, aerodinamika yaitu ilmu yang mempelajari soal aliran udara, yang berpotensi menghambat laju sebuah benda termasuk mobil. Jadi penting untuk mengetahui pola pergerakannya, supaya kendaraan bisa melaju tanpa tertahan udara.
“Ilmu aerodinamika pada mobil juga dikenal dengan istilah Coefficient of Drag (COD), hambatan atau tahanan udara ketika mobil bergerak. Jadi semakin kecil COD semakin kecil tahanan udaranya,” ucap Didi Ahadi, Technical Service dari PT Toyota Astra Motor beberapa waktu lalu.
Ilustrasi COD pada aerodinamika. Foto: Drivemag
Nah lalu apa pengaruhnya kepada kendaraan? Didi mengungkapkan, hambatan udara pada ilmu aerodinamika pada otomotif itu, bisa mempengaruhi stabilitas kendaraan, dan juga efisiensi bahan bakar minyak (BBM).
ADVERTISEMENT
Selain itu, aerodinamika juga bisa meningkatkan performa kendaraan --bila COD kecil-- karena tahanan anginnya kecil terhadap mobil.
“Tiap mobil sendiri memiliki besaran koefisien (COD) yang berbeda, misalnya sedan koefisiennya di angka 0,3 sementara untuk truk dan bus lebih besar,” ucapnya.
Masih soal aerodinamika, selain faktor ketahanan udara ada, pada tiga gaya aliran udara yang bisa dialami oleh mobil yang sedang melaju.
Ilustrasi aerodinamika. Foto: Drivemag

1. Gaya lift

Disebut juga sebagai gaya angkat ke atas, yang dipengaruhi oleh pengaruh kecepatan, bentuk sirip, streamline atau aerodinamika desain.

2. Gaya down force

Ini merupakan gaya tekan ke bawah pada mobil, faktornya adalah konstruksi sasis, desain mobil, penempatan beban, penambahan aksesori, bentuk kembangan ban, penempatan titik berat, bobot penumpang, dan penempatan spoiler (front spoiler dan rear spoiler)
ADVERTISEMENT

3. Gaya turbulensi

Ini adalah gaya yang terjadi pada bagian belakang mobil, berupa hembusan angin dari depan yang membentuk pusaran angin.

4. Gaya gesek kulit

Disebabkan oleh gaya gesek yang timbul pada permukaan di luar kendaraan lewat aliran udara.
Setidaknya dengan memahami ini juga, pemilik mobil tak memodifikasi atau asal menambah aksesori pada eksterior mobil, yang bisa menambah koefisien hambatan anginnya, sehingga malah bikin boros, mobil jadi tak stabil, atau malah kehilangan performanya.