Ini Aspek-Aspek yang Dinilai pada Uji Tabrak Mobil

20 Desember 2019 8:15 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Ertiga Crash Test Asean NCAP Foto: dok. Asean NCAP
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Ertiga Crash Test Asean NCAP Foto: dok. Asean NCAP
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia memastikan, bakal membangun area pengujian mobil (proving ground) di area Bekasi, Jawa Barat, beserta fasilitas uji tabrak atau crash test.
ADVERTISEMENT
Pembangunannya akan berlangsung pada 2020 di atas lahan seluas 80 hektar. Bila rampung dan beroperasi, paling tidak seluruh jenis mobil yang akan dipasarkan di Indonesia, harus melalui proses tersebut.
Adapun uji tabrak sendiri dilakukan untuk mengetahui, seberapa parah dampak yang diterima oleh penumpang di dalam mobil, saat terjadinya benturan. Mobil yang penumpangnya kemungkinan mengalami cedera paling sedikit, tentunya akan diganjar bintang 5.
Jadi gambaran sederhananya, mobil yang akan diuji tabrak nantinya akan diisi oleh crash test dummy --anthropomorphic test device (ATD), atau boneka dengan ukuran, bobot, beserta sendi-sendi menyerupai tubuh manusia, untuk mensimulasikan kondisi di dalam sebuah tabrakan.
Pada pengujian tersebut, berbagai aspek keselamatan pun akan diperiksa untuk dijadikan acuan penilaian. Jika mengacu pada ASEAN NCAP, setidaknya terdapat 3 aspek yang yang akan dinilai, yaitu perlindungan penumpang dewasa, perlindungan penumpang anak-anak, dan juga fitur keselamatan.
ADVERTISEMENT
ilustrasi uji tabrak mobil. Foto: Wikimedia Commons
Proses ini akan menggunakan dummy orang dewasa yang ditempatkan pada kursi pengemudi dan penumpang. Selanjutnya, mobil tersebut akan digerakkan secara otomatis, untuk dibenturkan ke arah depan dan dari arah samping.
Nantinya, dari hasil benturan akan diperiksa apakah dummy akan mengalami dampak benturan yang parah atau tidak, khususnya di bagian kepala, leher dan badan. Apabila dampak benturan pada kepala parah, maka otomatis poin yang didapatkan akan kecil atau bisa nol.
Pada uji tabrak dari bagian depan dan samping ini, maksimal poin yang didapat masing-masing 16 poin, dan bobotnya 50 persen pada seluruh penilaian uji tabrak. Jadi ini cukup penting.
Selanjutnya yaitu perlindungan penumpang anak-anak. Tidak jauh berbeda dengan perlindungan pada penumpang dewasa. Di pengujian ini akan dilihat seberapa aman anak-anak terlindungi saat terjadi benturan.
ADVERTISEMENT
Kali ini tentu dummy yang akan digunakan menyesuaikan, dan posisi duduknya diletakkan pada baby car seat. Selanjutnya, mobil juga akan dibenturkan ke arah depan dan dari arah samping.
Nantinya akan ada 3 penilaian dari pengujian perlindungan penumpang anak-anak ini, yaitu Dynamic Assesment dengan poin maksimal 24, CRS Installation Assesment dengan poin maksimal 12 poin, dan Vehicle Based Assesment dengan poin maksimal 13 poin.
Adapun dari penilaian ini akan berkontribusi 25 persen dari seluruh penilaian uji tabrak yang dilakukan.
ilustrasi uji tabrak mobil. Foto: Pixabay/Pixel-mixer
Hal terakhir yang jadi acuan penilaian uji tabrak yaitu menyoal peran fitur keselamatan. Ya, semakin berfungsi baiknya fitur keselamatan dalam melindungi penumpang di dalamnya, maka akan semakin baik juga poin penilaian yang didapatkan.
ADVERTISEMENT
Pada penilaian peran fitur keselamatan ini, terdapat 4 hal yang jadi fokus utama penilaian, yaitu Effective Braking and Avoidance (EBA), Seat Belt Reminders (SBR), Blind Spot Technology (BST), dan Advanced Safety Assist Technology (SATs).
Untuk aspek Effective Braking and Avoidance (EBA) poin maksimal yang bisa didapatkan yaitu 8 poin, lalu untuk aspek Seat Belt Reminders (SBR) 6 poin, sementara untuk aspek Blind Spot Technology (BST) 2 poin, serta Advanced Safety Assist Technology (SATs) 2 poin.
Serupa dengan penilaian penumpang anak-anak, pada penilaian peran fitur keselamatan ini, bobotnya terhadap total penilaian sebesar 25 persen.
Nah apabila seluruh aspek penilaian uji tabrak tersebut sudah didapat, maka selanjutnya akan digabungkan dan dihitung untuk menentukan hasil total poin dan berapa jumlah bintang yang didapat. Berikut ini komposisi penilaian total poin dari uji tabrak mengacu pada ASEAN NCAP.
ADVERTISEMENT
- Penilaian Bintang 5 (Minimal total poin yaitu 75 persen)
- Penilaian Bintang 4 (Minimal total poin yaitu 65 persen)
- Penilaian Bintang 3 (Minimal total poin yaitu 50 persen)
- Penilaian Bintang 2 (Minimal total poin yaitu 40 persen)
- Penilaian Bintang 1 (Minimal total poin yaitu 30 persen)
Jadi ke depannya, konsumen indonesia akan mulai dituntut untuk cerdas ketika akan memilih kendaraan, tak hanya mempertimbangkan sisi fungsi, harga, styling, tapi juga soal safety.