Ini Penyebab Velg Peyang Saat Melintas Tol Layang Jakarta-Cikampek

2 Januari 2020 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengendara mobil melintas di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek ('Japek Elevated'), Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/12). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengendara mobil melintas di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek ('Japek Elevated'), Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/12). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Setelah ramai perbincangan soal kontur jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang bergelombang, kini viral keluhan dari pengguna jalan yang velg-nya peyang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan unggahan di akun @meigitri, kerusakan yang dialami, diduga karena sambungan jalan pada jalur dua kilometer 12 arah Jakarta.
Pada caption foto dijelaskan, velg yang dirinya gunakan merupakan produk aftermarket alias bukan bawaan pabrik. Namun, dirinya menjamin bukan tiruan, sehingga seharusnya memiliki kualitas yang sama baiknya dengan velg bawaan pabrik.
“Ini velg Ori Japan, bayangin kalo replika dan ban profile tipis?,” ujar akun tersebut.
Sementara itu, menurut kepala mekanik tim balap Pertamax Turbo GRT, Hadi Taruna, peyangnya velg tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk karena kualitas sambungan jalan yang tidak bagus atau terlalu dalam.
“Iya bisa, karena sambungannya mungkin terlalu dalam jadi terkesan seperti lubang. Nah, saat mobil melaju melewati sambungan itu dalam kecepatan sedang ke atas, jadi terbentur dan peyang,” ujar Hadi saat dihubungi kumparan, Selasa (31/12) sore.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Hadi, William Harjanto selaku tuner modifikasi dari W7 Carsmetic juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, hal itu bisa disebabkan oleh sambungan yang tidak rata atau berlubang.
“Mungkin bisa juga karena sambungannya yang berlubang,” jelas William.
Lanjut Hadi menjelaskan, selain faktor kualitas sambungan jalan tol, pemicu peyangnya velg tersebut juga bisa disebabkan dari kondisi mobil itu sendiri, seperti ban yang kurang angin, suspensi yang terlalu keras, atau profile ban yang terlalu tipis dan lebarnya kurang dari lebar velgnya.
“Kurang angin atau suspensi terlalu keras juga bisa, apalagi kalau misalnya pakai ban dengan profile tipis atau lebarnya enggak sesuai lebar velg, sehingga bibir velg jadi lebih nongol,” jelas Hadi.
Ilustrasi mengisi tekanan angin pada ban. Foto: dok. Istimewa
Dirinya juga menjelaskan, saat kondisi velg peyang tersebut tidak selalu memicu ban sobek. Menurutnya, sobeknya ban bisa terjadi apabila kondisi velg pecah setelah menghantam jalan yang berlubang.
ADVERTISEMENT
“Kalau cuma peyang, biasanya memang enggak sampai sobek. Tapi kalau velg-nya pecah bisa dia sobek. Untungnya velg yang peyang itu asli, jadi tertolong enggak pecah,” papar Hadi.
Oleh karena itu, Hadi pun merekomendasikan agar para pengendara mobil ceper lebih berhati-hati saat melintas di tol layang Jakarta-Cikampek. Hindari melaju dengan kecepatan tinggi, atau sebaiknya gunakanlah jalan tol Cikampek non layang.