Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Ini yang Terjadi bila Mobil Mengalami Hydroplaning
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapak ban yang baik sangat memengaruhi keselamatan berkendara, khususnya ketika melewati jalan basah. Sebab, dalam sebuah simulasi yang dilakukan, mobil yang melakukan perlambatan secara mendadak di permukaan basah membutuhkan jarak pengereman yang lebih panjang 8 detik.
Berdasarkan percobaan, mobil yang menggunkan ban baru hanya perlu 30 meter untuk berhenti sempurna sementara ban yang tapaknya botak lebih panjang 38 meter.
Dia menambahkan, sejumlah risiko lain yang mungkin terjadi ketika berkendara dalam kondisi hujan adalah potensi terjadinya hydroplaning-- sebuah kondisi di mana ban berjalan di atas air bukan permukaan aspal.
Mobil tak bisa dikontrol
"Ban yang baik harus bisa membuang 5 liter air ke belakang. Itu untuk mobil penumpang. Sementara truk besar airnya mereka belah karena bobotnya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, memperhatikan kondisi kembangan ban adalah kunci. Ketika alurnya sudah tipis otomatis performa untuk menyapu air ban menjadi berkurang.
"Ban tidak menyapu air ke belakang, akhirnya ban naik dan berjalan di atas permukaan," imbuhnya.
Kalau sudah begini, mobil tidak bisa lagi dikendalikan. "Ketika setir dibelokin dia lurus saja, dan direm nggak respons," katanya.
Jadi readers, ada baiknya Anda mengecek kondisi ban . Bila sudah tidak baik kembangannya segera diganti. Jangan lupa juga untuk memastikan tekanan angin pada ban sesuai dengan anjuran pabrikan.