Jangan Abaikan Knalpot Motor 4-Tak yang 'Ngebul'

15 Juli 2019 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi motor 4-tak yang mengeluarkan asap Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi motor 4-tak yang mengeluarkan asap Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sepeda motor sudah menjadi moda transportasi andalan masyarakat urban. Bahkan, ratusan bahkan ribuan roda dua menyemut ketika di jam-jam sibuk.
ADVERTISEMENT
Di antara pemotor tersebut, tak sedikit dari mereka yang abai soal kondisi tunggangannya. Mulai dari matinya lampu rem hingga yang terparah membiarkan asap mengepul. Ya, untuk motor 2-tak mungkin ini wajar, tapi bagi motor 4-tak ini menjadi pertanda buruk.
Ilustrasi motor 4-tak yang mengeluarkan asap Foto: dok. Istimewa
Kepala mekanik Yamaha Mutiara Bukit Tangerang, Endang, menjelaskan ada beberapa penyebab mengapa knalpot pada motor 4-tak bisa mengeluarkan asap.
“Biasanya ring piston dan sehernya sudah lemah, kompresi oli bocor kena pembakaran di busi tercampur bensin makanya oli kebakar jadi asap. Kalau dibiarin oli mesin bakal habis, bisa ngebuat ring piston, seal klep dan seher baret,” jelasnya kepada kumparan.
Ilustrasi piston pada motor Foto: dok. Istimewa
Endang menambahkan, ‘baretnya’ piston bisa juga dikarenakan pemakaian filter udara yang tidak standar, jarang dibersihkan bahkan tidak memakai filter udara. Kotoran yang masuk ke dalam ruang bakar akan membuat piston tergores.
ADVERTISEMENT
“Motor bisa ngebul juga akibat kesalahan penggunanya, bisa dari cara bawa kendaraan yang kasar, jarang ganti oli, dan servis yang enggak rutin, serta melepas part pada motor,” ungkapnya lagi.
Lalu bagaimana cara memperbaiki motor ngebul? Endang menyarankan untuk melakukan servis besar dan melakukan penggantian komponen.
Ilustrsi servis motor Foto: Dok. Bangkit Jaya Putra/kumparanOTO
“Mau enggak mau harus dibongkar, kita cek komponen mana yang rusak dan harus diganti, kalau dipaksain terus-terusan oli mesin akan terus kebakar, paling parahnya mesin motor akan jebol,” imbuhnya.
Untuk upaya pencegahan pada motor 4-tak, Endang menyarankan untuk melakukan penggantian oli secara rutin maksimal tiap 3.000 km dan melakukan servis berkala untuk melihat kondisi ring piston, kompresi, dan blok mesin tetap dalam keadaan normal.
ADVERTISEMENT