Jangan Coba-coba Menyalip Kendaraan dengan 7 Kondisi Ini

3 Maret 2020 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive Wuling Almaz menyusuri jalanan berkelok-kelok menuju Bandung dari Sukabumi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Test drive Wuling Almaz menyusuri jalanan berkelok-kelok menuju Bandung dari Sukabumi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Salah satu teknik mengemudi yang harus dipahami oleh seorang ialah mengenai cara mendahului atau menyalip yang aman di jalan raya. Sebab, pengemudi wajib paham kapan momen yang aman untuk menyalip kendaraan di depan.
ADVERTISEMENT
Sebab, beberapa pengemudi kerap melakukan hal-hal yang membahayakan ketika menyalip.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan setidaknya terdapat 7 hal yang dinilai membahayakan bagi seorang pengemudi saat hendak menyalip.

Menyalip tidak menggunakan lampu sein

Test Drive Wuling Almaz di Jawa Barat Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Hal pertama yang sangat berbahaya dan tidak boleh pengemudi saat hendak menyalip adalah tidak menyalakan lampu sein.
“Pertama, yang sangat berbahaya itu apabila menyalip dengan tidak menyalakan lampu sein. Ini bisa membahayakan kendaraan yang di belakang atau yang akan disalip, karena mereka tidak tahu kita akan menyalip,” jelas Sony saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.

Menyalip di tikungan

Test drive Suzuki Carry pikap Foto: dok. SIS
Selanjutnya, Sony menyarankan pengemudi tidak menyalip di kondisi jalanan yang menikung. Khusus di kondisi jalanan 2 lajur dengan 2 arah, dirinya menyarankan agar sebelum menyalip, pengemudi melihat marka jalan yang ada.
ADVERTISEMENT
“Hindari menyalip di jalanan menikung, selain potensi blind spot-nya besar, kadang juga lebih licin dan bumpy,” terang Sony.

Menyalip tidak satu per satu

Test drive Wuling Almaz, mengemudi mobil di malam hari. Foto: dok. Wuling Motors
Khusus di kondisi jalanan 2 lajur dengan 2 arah, hal lain yang sebaiknya tidak dilakukan adalah dengan menyalip lebih dari satu mobil. Hal tersebut dinilai sangat berbahaya, karena bisa saja saat di tengah proses menyalip itu, sudah terdapat mobil lain dari lawan arah.
“Bahayanya bila saat sedang menyalip mobil berikutnya, ternyata sudah ada mobil lain dari arah berlawanan, atau ternyata tidak terdapat ruang yang cukup untuk mobil kita masuk kembali ke barisan,” papar Sony.

Menyalip tidak didukung akselerasi yang mumpuni

Dalam menyalip, peranan akselerasi suatu kendaraan terbilang penting. Sebab, apabila saat hendak menyalip namun mobil tidak memiliki akselerasi yang cukup, bisa membuatnya terjebak dalam situasi yang berbahaya, seperti munculnya mobil lain dari lawan arah.
ADVERTISEMENT

Menyalip dengan kondisi tidak fokus

Ilustrasi pasangan kesal saat tengah menyetir Foto: Shutter Stock
Saat hendak menyalip, pengemudi disarankan untuk tidak dalam kondisi mengobrol dengan penumpang. Mengingat situasinya yang berbahaya, saat menyalip pengemudi disarankan untuk fokus memperhatikan kondisi di sekitarnya.
“Kalau mau menyalip juga jangan sambil mengobrol atau melakukan aktivitas lainnya, harus fokus memperhatikan situasi di sekitar,” ucap Sony.

Menyalip secara kasar dan tiba-tiba

Dalam melakukan manuver saat hendak menyalip juga disarankan secara perlahan. Hindari melakukan manuver secara mendadak, karena bisa membuat kaget dan membahayakan kendaraan lainnya.

Menyalip memaksakan diri

Test drive Wuling Almaz, mengemudi mobil di malam hari. Foto: dok. Wuling Motors
Terakhir, saat hendak menyalip pengemudi diimbau untuk bersabar dan memperhitungkan segala sesuatunya dengan matang. Pastikan dahulu situasi lalu lintas di sekitar sudah dalam kondisi yang clear dan aman.
“Terakhir, kalau mau menyalip jangan maksa. Misal sudah tau dari lawan arah ada mobil, tapi masih nekat menyalip atau sudah tahu kontur jalannya menanjak curam dan kapasitas mesin mobil tidak mumpuni tapi tetep maksa, itu berbahaya,” tutup Sony.
ADVERTISEMENT