Jangan Lakukan Ini Saat Melintas Tol Layang Jakarta-Cikampek

18 Desember 2019 11:32 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kenderaan melewati Tol Layang Jakarta-Cikampek, Minggu (15/12).  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kenderaan melewati Tol Layang Jakarta-Cikampek, Minggu (15/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengendara sudah bisa memanfaatkan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek). Tol layang yang membentang sepanjang 36,4 kilometer tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan tidak boleh dilakukan saat berkendara di jalan tol layang tersebut. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan ada 4 hal yang harus diperhatikan dan jangan dilakukan.
Petugas kepolisian mengatur lalu lintas kenderaan yang akan melewati Tol Layang Jakarta-Cikampek, Minggu (15/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
1. Jangan melebihi batas kecepatan
Soal kecepatan memang menjadi satu hal yang harus diperhatikan saat berkendara di jalan tol layang ini. Adapun batas kecepatan maksimal di tol layang ini, maksimal 80 km/jam. Penentuan batas kecepatan maksimal tersebut tentu bukan tanpa alasan, posisi jalan tol yang berada di atas, membuat hembusan angin akan jauh lebih kencang.
“Penentuan batas kecepatan 80 km/jam itu pasti pemerintah sudah mengkaji dari berbagai aspek ya. Angin di atas itu kan pasti lebih kencang, jadi kalau kecepatan di atas itu dikhawatirkan mobil akan lebih mudah oleng,” jelas Sony saat dihubungi kumparan.
Sejumlah kendaraan petugas jalan tol melintas di area pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Sony menambahkan, dengan kecepatan yang hanya dibatasi 60 - 80 km/jam akan membuat pengemudi lebih mudah mengendalikan mobil dan mengoreksi apabila terjadi sesuatu, seperti kehilangan grip.
Infografik Tol Layang Jakarta - Cikampek. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan
2. Jangan asal berhenti di bahu jalan
ADVERTISEMENT
Kondisi jalan layang yang terbilang sempit dan hanya tersedia 2 lajur membuat lajur darurat yang tersedia pun tidak terlalu lebar. Oleh karena itu, Sony mengimbau agar pengendara jangan asal berhenti di bahu jalan.
Suasana di proyek pembangunan jalan layang tol Jakarta-Cikampek. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Belum lagi, kondisi lalu lintas yang ramai dan rata-rata sedang dalam kondisi kecepatan tinggi, akan menjadi sinyal bahaya apabila berhenti sembarangan di bahu jalan. Sony pun menyarankan, sebelum naik ke tol Japek tersebut, pengendara harus memperhatikan betul kondisi fisik serta kendaraannya.
Jangan sampai ketika sudah berada di atas, pengendara justru merasa lelah dan ingin beristirahat. Pasalnya, di tol layang Japek tersebut tidak terdapat akses untuk keluar menuju rest area.
3. Jangan hilang fokus
Kondisi jalan tol layang Japek yang cenderung lurus serta dengan kecepatan yang dibatasi hanya maksimal 80 km/jam, memang dapat membuat pengemudi menjadi mudah bosan. Belum lagi, kondisi jalan layang tol yang masih baru, tidak jarang akan membuat pengendara menjadi terbuai dengan pemandangan di sekitarnya.
Tol Layang Jakarta-Cikampek memiliki desain bergelombang. Foto: kumparan
Oleh karena itu, Sony selalu mengimbau agar pengemudi jangan terlena, tetap fokus dan selalu waspada dengan kondisi lalu lintas di sekitar.
ADVERTISEMENT
“Jalan tol layang ini kan cenderung lurus aja dan kecepatan juga dibatasi hanya 80 km/jam, sehingga faktor bosan dan fatigue memang bisa menghinggapi pengemudi. Tetapi tetap pengemudi jangan sampai hilang fokus,” ujar Sony.
Dengan kondisi pengemudi yang tetap fokus dan selalu waspada, akan membuatnya lebih mudah saat mengantisipasi situasi buruk.
Infografik Tol Layang Jakarta - Cikampek. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan
4. Jangan asal bermanuver
Saat berkendara di jalan tol layang ini, pengendara sebaiknya harus lebih bijak saat hendak bermanuver. Kondisi ruas jalan yang sempit, serta hembusan angin yang kencang harus benar-benar diperhitungkan.
Pasalnya, bila salah perhitungan sebelum bermanuver, bukan tidak mungkin akan membuat mobil menjadi sulit dikendalikan dan berpotensi oleng.
Suasana di Tol Layang Jakarta-Cikampek KM 20. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
“Saat bermanuver dan menyalip juga harus hati-hati. Karena bila terlalu berlebihan apalagi sampai zig-zag, akan berpotensi membuat mobil hilang traksi dan mudah oleng,” beber Sony.
ADVERTISEMENT
Terakhir Sony juga mengingatkan agar pengendara selalu tertib dan taat pada rambu serta marka jalan yang ada pada tol layang Japek.