Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sejumlah pedagang motor bekas menyebut motor tipe sport lebih dilirik ketimbang matik. Ini umum terjadi jelang musim mudik Lebaran.
ADVERTISEMENT
Dwi Aryanto penggawa motor bekas dari Antara Motor di Jakarta Timur mengatakan, setiap jelang Lebaran dirinya selalu melebihkan stok motor sport.
"Lebih laku motor sport, dari tahun ke tahun memang seperti itu trennya. Perbandingannya di showroom saya itu bisa 60:40," kata Ary saat dihubungi kumparan Sabtu (2/5).
Lebih lanjut, Ary mengatakan umumnya kelas motor medium sport yang paling banyak dilirik oleh konsumen. Medium sport yang dimaksud adalah motor sport ber-fairing dengan kapasitas mesin 150 cc.
"Yang paling ramai dicari itu Kawasaki Ninja 150 RR, selebihnya seperti Yamaha R15, Honda CBR, dan Suzuki GSX-R150," lanjut Ary.
Ary juga mengatakan, motor sport memiliki nilai gengsi yang lebih besar. Maka saat dibawa balik ke kampung halaman, paling tidak bisa merepresentasikan kemapanan.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak lagi pandemi begini, kebanyakan yang kredit motor sport adalah orang dengan KTP daerah. Mereka kerja di Jakarta dan saat pulang kampung ingin menunjukkan motor yang lebih bagus, dan motor ini bisa dibilang prestige di sana," ungkap Ary.
Penurunan penjualan
Ary mengatakan sepanjang April 2020 terjadi kemerosotan penjualan hingga 70 persen. Padahal konsumennya masih berdatangan, umumnya untuk menebus motor sport bekas sebelum adanya larangan mudik serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hanya saja ditambah persyaratan kredit yang ketat oleh lembaga pembiayaan, banyak pengajuan yang ditolak. Alhasil pasar menurun.
"Situasi seperti ini kebijakan leasing bikin konsumen enggak mau. Contohnya kayak motor medium sport, dulu bisa uang muka 30 persen sekarang minimal 40 persen dengan catatan dia punya pekerjaan tetap," jelasnya.
ADVERTISEMENT
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.