Jurus Mercedes-Benz Bidik Konsumen Borongan

15 Oktober 2018 20:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz C300 AMG Line (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz C300 AMG Line (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Deputy Director Marketing Communication PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Hari Arifianto menuturkan, porsi penjualan model Mercy secara borongan alias fleet cukup besar mencapai 35-40 persen dari total penjualan tahunan mereka.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kontribusi penjualan secara fleet ini meningkat pesat sejak penerapan pajak progresif pada tahun 2014 lalu. Pajak progresif yang berarti pengenaan pajak atas kendaraan kedua dan seterusnya dalam satu nama pemilik lebih besar.
"Cukup signifikan (peningkatan penjualan secara fleet), tapi agak blur mana yang memang pengguna individu dan mana yang menggunakan nama perusahaan," paparnya saat ditemui di Tangerang, beberapa waktu lalu.
Hari menjelaskan, pembelian secara borongan atas nama perusahaan ini sering dilakukan untuk menghindari pajak progresif. Bukan sekali dua kali, bahkan bisa dibilang praktik ini sebagai cara baru untuk bisa memboyong mobil Mercedes-Benz.
"Sebenarnya saya tak sebut ini sebagai trik karena kesannya kan negatif. Tetapi ini menjadi suatu hal yang lebih ekonomis mengingat harga mobil Mercedes-Benz cukup tinggi tapi para konsumen kami tetap ingin memakainya," jelas Hari.
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz C 300 AMG Line. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz C 300 AMG Line. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Padahal pasti pemilik Mercedes-Benz akan memiliki kendaraan lebih dari satu sehingga mobil baru mereka akhirnya diregistrasikan sebagai kendaraan operasional perusahaan karena toh mereka juga yang menjadi CEO, pemilik perusahaan atau menjalankan bisnisnya sendiri," tambahnya.
Hari juga menceritakan, banyak para petinggi perusahaan sering melakukan pembelian mobil Mercy secara kolektif atas nama perusahaan.
Gayung bersambut, sejumlah pabrikan juga memberikan penawaran spesial pada pembelian secara fleet, termasuk Mercedes-Benz.
Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: dok. MBDI)
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: dok. MBDI)
"Kalau kami kan ada skema fleet yang beda dengan pembelian individu. Skema fleet misalnya, beli di atas 3 unit tentunya ada harga spesial. Ya sudah, satu untuk CEO, satu wakil presiden direktur, satu buat general manager," jawab Hari dengan tawa.
Menyoal model yang paling banyak diburu untuk pembelian secara fleet, Hari mengakui model C-Class dan E-Class paling favorit.
ADVERTISEMENT
"Buat direksi banyak juga C-Class atau E-Class. Misalnya CEO itu E-Class, untuk general manager, senior manager itu C-Class. Tapi variatif sebenarnnya. Tergangtung skala perusahaan, kalau perusahaan besar bisa juga CEO dapat S-Class sementara bawahnya itu E-Class," tutup perbincangan dengan Hari.