Kebijakan Pelarangan Truk ODOL Bikin Penjualan Truk Meningkat?

29 Januari 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan Mitshubishi Fuso Fighter di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show 2019 (GIIAS). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Mitshubishi Fuso Fighter di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show 2019 (GIIAS). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Load) sesungguhnya berpotensi mendongkrak penjualan kendaraan niaga. Pasalnya, untuk bisa memenuhi kegiatan operasional bisnis, pengusaha perlu menambah unit.
ADVERTISEMENT
Jadi, apabila saat ini pengusaha bisa mengangkut beban 20 ton hanya dengan satu truk ODOL, tapi setelah regulasi berjalan tentu harus menggunakan dua truk.
Terkait pandangan tersebut, Head of PR & CSR PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Dony Hermawan tak menampiknya. Namun dirinya mencoba untuk bisa menyesuaikan dengan berbagai kepentingan, salah satunya konsumen yang notabene pengusaha.
Ilustrasi truk obesitas (kelebihan muatan). Foto: Dok. Djoko Setijowarno
"Bila zero ODOL dia harus menambah unit investasi, unitnya harus dua pengemudinya harus dua, ya mereka konsumen juga sedang hitung-hitungan," ucap Dony, Selasa (28/01).
Sebelumnya Kementerian Perhubungan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, meminta agar pemberlakuan Zero ODOL secara penuh ditunda sampai tahun 2023 atau 2025, dari yang seharusnya di 2021.
Alasannya bisa membuat biaya transportasi melonjak, dan mengakibatkan daya saing industri nasional yang menurun. Biaya yang dibutuhkan tak hanya penambahan truk, namun juga untuk biaya lainnya, seperti bahan bakar, tol, atau pengemudi truk itu sendiri.
Tampilan Mitshubishi Fuso Fighter di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show 2019 (GIIAS). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Jual truk baru lebih besar

Nah mencoba menangkap fenomena tersebut, Fuso ternyata sedang menyiapkan produk baru, salah satunya di segmen medium duty truck (MDT), dengan dimensi lebih besar.
ADVERTISEMENT
Iya, harapannya produk baru tersebut bisa mengakomodasi kebutuhan konsumen mereka. Sehingga dari sisi investasi juga tak begitu menguras kocek.
"Jadi nanti yang Fighter baru ini variannya sudah comply dengan ODOL, sebenarnya yang eksisting ini sudah comply dengan regulasi, cuma kan konsumen menambahkan sendiri," ucapnya.
Terkait detailnya, Dony enggan membeberkannya lebih jauh. Namun ada kemungkinan model baru tersebut akan meluncur pada gelaran GIICOMVEC 2020.