Kemenperin Gaet Jepang untuk Uji Coba Motor Listrik

28 Agustus 2019 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) asal Jepang gulirkan proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik, Rabu (28/8). Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) asal Jepang gulirkan proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik, Rabu (28/8). Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik antara Kementerian Perindustrian, bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) asal Jepang, resmi bergulir, Rabu (28/8).
ADVERTISEMENT
Tes kali ini melibatkan 300 unit motor listrik yaitu Honda PCX, 1.000 unit baterai (Panasonic), 40 unit Baterai Exchanger Station (BEx Station), dan 4 unit mobil listrik (Mikro EV).
"NEDO membawa Demonstration Project EV Bike untuk pertama kalinya di Indonesia. Saya percaya proyek ini, bisa jadi salah satu milestone dalam mempercepat pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) asal Jepang gulirkan proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik, Rabu (28/8). Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Adapun, pengujian dilakukan selama 2 tahun dan lokasinya ada di Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Provinsi Bali. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Udayana, Universitas Indonesia, dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kemenperin, turut dilibatkan dalam proyek ini.
ADVERTISEMENT
Studi tersebut mencakup technical performance, customer acceptance, industrial, and social impact, serta bertujuan menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kendaraan listrik.
"Bila NEDO selama dua tahun, kami bersama tiga universitas kemungkinan hanya akan melakukan studi selama tiga bulan, mulai dari September sampai November," ucap Agus Purwadi Peneliti Kendaraan Listrik Institut Teknologi Bandung (ITB).
Honda PCX Listrik untuk layanan GoRide. Foto: Istimewa

Gandeng Gojek dan Grab

Mewakili calon pengguna motor listrik, pengujian juga ikut melibatkan Gojek dan Grab, buat mengakselerasi peningkatan penggunaan kendaraan listrik. Pasalnya dua perusahaan tersebut mempunyai puluhan juta pengguna aktif, dan ratusan ribu mitra pengemudi.
"Kami ingin terus mendukung kebijakan pemerintah, salah satunya termasuk inisiatif pada hari ini. Sehingga ke depan kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik," ucap Ryan Eka P Sakti, Head of Public Policy Research Gojek.
ADVERTISEMENT
Sementara Tri Anreianno, Grab of Public Affair menyebut, kerjasama yang terjalin ini bisa mendukung studi ini, terutama yang arahnya ke green economy.
Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) asal Jepang gulirkan proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik, Rabu (28/8). Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
"Hal lain yang kami sampaikan adalah dampak sosial masyarakat, di mana ini akan mengubah pola menggunakan carbon based menjadi elektrik," ucapnya.

Alfamart dan Shop&Drive

Selain habit berkendara dan menghitung biaya kepemilikan kendaraan listrik, para peneliti akan mempelajari juga soal konsep tukar baterai, sebagai solusi pengisian daya kendaran listrik. Setidaknya akan disediakan 40 unit Baterai Exchanger Station (BEx Station).
Yusuke Goto, Vice President Director PT HPP Energy Indonesia --perusahaan patungan Honda, Panasonic, dan Pacific Consultants-- mengatakan, dalam pengujian ini mereka akan menggandeng pihak Alfamart.
Baterai Honda PCX Listrik. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
"Iya kami sudah menandatangani kerjasama bersama mereka. Namun kami juga masih mencari mitra lain yang bisa diajak kerjasama, terkait pengujian untuk menempatkan Mobile Power Pack dengan konsep swap," ucapnya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hamdani Zulkarnaen Salim, Presiden Direktur PT Astra Otoparts mengiyakan terlibatnya Shop&Drive pada proyek ini. Namun untuk ke depannya, apakah akan menjadi lokasi swap sungguhan, dirinya belum mau berkomentar.