Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Memiliki mobil dengan kondisi yang prima, memang tidak bisa hanya mengandalkan perawatan rutin di bengkel resmi saja. Peran serta pemilik mobil dalam merawatnya juga terbilang penting.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, setiap pemilik mobil disarankan untuk rutin melakukan pengecekan di rumah dan memahami gejala – gejala kerusakan yang mungkin timbul atau terjadi pada mobilnya. Dengan pemahaman pemilik mobil dalam mendeteksi kerusakan pada mobilnya, setidaknya bisa memudahkan dan mempercepat pihak bengkel resmi dalam melakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak tersebut.
Salah satu pemahaman yang harus dipahami oleh pengemudi, yaitu menyoal tanda – tanda gejala kerusakan pada engine mounting. Terbuat dari bahan yang elastis seperti karet, engine mounting memiliki fungsi sebagai dudukan atau penyangga antara mesin dan rangka bodi.
Dengan perannya yang penting itu, tidak heran bila komponen ini sering mengalami kerusakan. Terutama, pada mobil yang sering melalui jalan tidak rata atau bukan aspal. Bagi Anda yang mungkin masih bingung dalam memahami gejala yang terjadi apabila komponen ini mengalami kerusakan, berikut kumparan sajikan informasinya.
ADVERTISEMENT
Getaran mesin lebih hebat dari biasanya
Umumnya, engine mounting yang sudah mulai rusak, akan ditandai dengan kuatnya getaran yang ditimbulkan oleh mesin mobil saat kondisi stasioner. Getaran ini akan semakin kuat lagi, apabila kondisi engine mounting itu memang sudah benar-benar rusak dan tidak mampu menyangga mesin dengan sempurna.
“Getaran mesinnya akan terasa lebih kuat dari biasanya, bahkan bagi mobil yang bermesin bensin, getarannya akan mirip seperti mobil diesel. Sehingga pasti akan tidak nyaman,” jelas kepala bengkel Auto2000 Raden Inten Bandar Lampung, Nurrahman Adi Saputra, kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Timbul bunyi-bunyi aneh
Gejala lainnya yang mungkin bisa dirasakan, ialah timbulnya bunyi-bunyi aneh saat mobil berakselerasi atau deselerasi. Nurrahman menjelaskan, semakin parah kerusakan pada engine mounting, maka bunyi yang dihasilkan juga akan semakin keras.
ADVERTISEMENT
“Lalu, pada beberapa kasus juga bisa timbul bunyi-bunyi aneh seperti klutuk-klutuk. Nah kalau sudah semakin kuat suaranya, maka bisa jadi kondisi rusaknya sudah cukup parah,” ucap Nurrahman.
Hentakan mesin jadi lebih kuat
Kepala mekanik tim balap GRT, Hadi Taruna, menambahkan gejala lain yang akan dirasakan oleh pengemudi, ialah kuatnya hentakan mesin yang ditimbulkan saat pedal gas pertama diinjak. Gejala ini, lagi-lagi ditimbulkan akibat kaitan mesin yang sudah longgar dan tidak menyangga dengan baik ke bodi mobil.
“Saat pedal gas diinjak, itu pasti pengemudi akan merasakan hentakannya lebih kuat. Coba saja saat mobil diam stasioner, lalu diinjak tiba-tiba pedal gasnya, pasti akan terasa sekali hentakannya, secara visual juga akan terlihat hentakan mesinnya,” terang Hadi.
ADVERTISEMENT
Posisi mesin tidak ideal
Gejala lainnya, dikatakan oleh Hadi, juga bisa dilihat dari posisi mesinnya yang bisa turun atau miring. Kondisi tersebut, tentu saja diakibatkan oleh kondisi karet engine mounting yang sudah robek atau sudah tidak tebal.
“Biasanya kalau engine mounting bagian atas yang kena, posisi mesin juga terlihat lebih turun atau miring enggak proporsional,” beber Hadi.
Bila keempat gejala tersebut sudah Anda rasakan dan lihat, maka tidak ada salahnya untuk segera mungkin mengecek kondisi mobil ke bengkel resmi. Semakin cepatnya penanganan, tentu akan jauh lebih baik, dibandingkan dengan menunggu hingga kondisi kerusakan pada engine mounting semakin parah.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT