Kesalahan Pemilik Mobil Saat Pilih Kaca Film

27 April 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaca film First Klass. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaca film First Klass. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
ADVERTISEMENT
Kaca film punya fungsi penting juga pada kendaraan bermotor roda empat. Tak hanya dari sisi kenyamanan, tapi juga keamanan bahkan keselamatan. Jadi jangan sampai salah, ketika memilih kaca kaca film untuk digunakan di mobil kita.
ADVERTISEMENT
Christopher Sebastian, Presiden Direktur Makko Group yang membawahi beberapa merek kaca film Masterpiece, First Klass, dan Johnson, memberikan beberapa tips supaya tak salah membeli kaca film.

Tertipu Kaca Film ‘Fake IR’

Di pasar aftermarket Christopher menyebut, cukup banyak beredar kaca film palsu yang disebut Fake IR (Infra Red). Ini adalah kondisi di mana kaca film ketika di tes, seolah tahan panas, padahal nyatanya tidak, dan ini banyak membuat konsumen tertipu.
Ilustrasi kaca film First Klass 40. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
“Jadi banyak customer yang terperangkap dengan hal seperti itu, cuma ini juga karena penjualnya juga. Bila tak menjual barang seperti itu juga konsumen tak akan ada yang tertipu,” ucapnya di sela peluncuran produk baru kaca film Firs Klass tipe terbaru mengandung UV 400 di IIMS 2019, Jumat (26.4).
ADVERTISEMENT
Malah parahnya lagi kata Christopher, ada penjual yang memasarkan kaca film palsu tersebut dengan harga yang mahal. Kaca film seperti itu tak bisa diketahui ciri-cirinya, harus dipakai dan dicoba dahulu buat mengetahui itu palsu.
“Jadi pilih distributor kaca film yang jelas. Zaman sekarang sudah canggih tinggal googling saja, cari tahu siapa penjualnya dan bagaimana garansinya, seperti kita misanya yang sudah membawahi 7 merek kaca film,” tuturnya.
Ilustrasi kaca film. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan

Kadar Kegelapan Kaca

Kedua yaitu soal kegelapan kaca, di mana yang tidak memahami kadar kegelapan yang memenuhi faktor keselamatan tapi tak mengorbankan sisi kenyamanan.
“Pemilihan kegelapan kaca film, buat depan itu idealnya 20 persen atau maksimal 40 persen, di samping belakang 60 persen atau maksimal 80 persen,” kata Christopher.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga menyayangkan, ada pedagang kaca film yang tak mengedukasi pembelinya. Bahkan ada beberapa merek tertentu, yang mengetahui kalau konsumen dalam negeri suka yang gelap, menjual kaca film dengan kegelapan yang ditulis 90 persen.
“Walaupun itu salah, tapi banyak juga konsumen konsumen tertarik, dan ini tak mengedukasi. Daripada 90 persen mending pasang kardus sekalian. Banyak konsumen yang tak memperhatikan itu dan beresiko terhadap keselamatannya,” ungkapnya.